
Ekonom PT Bank Permata Tbk (BNLI) Josua Pardede mengatakan, penyebab utama depresiasi rupiah atas dolar AS adalah tendensi dagang yang semakin memanas antara AS dan China. Bahkan rupiah diperkirakan tembus Rp 14.400 per dolar AS pada hari ini.
"Rupiah diperkirakan bergerak di antara Rp 14.300-Rp 14.400 per dolar AS hari ini, dengan arah pergerakan rupiah yang cenderung melemah," ujar Josua kepada CNBC Indonesia, Senin (13/5/2019).
"Pelemahan ini sendiri masih didominasi oleh sentimen negatif terhadap pasar negara berkembang akibat naiknya tensi perang dagang AS-China setelah negosiasi belum menghasilkan kesepakatan antara kedua negara," lanjut Josua.
Namun, pelemahan ini dinilai tidak akan bertahan lama didorong oleh faktor domestik. Josua, melihat, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang dirilis minggu lalu mampu membawa rupiah menguat meski tipis.
Bank Indonesia (BI) akhir pekan lalu mengumumkan CAD kuartal I yang mencapai US$ 6,96 miliar, setara dengan 2,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Defisit tersebut terlihat lebih dalam dari kuartal I-2018 yang hanya US$ 5,19 miliar atau 2,01% dari PDB, tapi lebih baik dari kuartal IV-2018 yang tembus 3,6% terhadap PDB.
Namun secara umum, sebenarnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2019 masih surplus sebesar US$ 2,4 miliar, jauh lebih baik ketimbang kuartal I-2018 yang defisit US$ 3,9 miliar.
"Hal ini disebabkan oleh mulai berdampaknya kebijakan pembatasan impor oleh pemerintah. Tidak hanya itu, pada kuartal ini, defisit transaksi berjalan dapat tertutupi oleh investasi asing yang masuk," jelasnya.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kian memburuk di perdagangan pasar spot pagi hari ini, meski kurs Non-Deliverable Forwards (NDF) periode 2 tahun berbalik menguat dari level Rp 16.000.
Sebagai perbandingan, pekan lalu, sentimen negosiasi dagang ini membuat rupiah melemah 0,49% melawan dolar AS di pasar spot dan imbal hasil (yield) obligasi seri acuan tenor 10 tahun naik 15,4 bps. Adapun dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,75%. (tas)
http://bit.ly/306ZOmO
May 13, 2019 at 06:03PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tensi AS-China Memanas, Rupiah Bisa Melemah Seharian"
Post a Comment