Menurut Lembong, kemenangan itu akan memastikan adanya kontinuitas kebijakan dan stabilitas perekonomian dalam lima tahun ke depan.
Hal itu tercermin dari penguatan kurs Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa hari pasca pemilu.
"Di mata investor, Jokowi-Ma'ruf sudah hampir pasti memenangkan pemilu, sehingga sudah pasti ada kontinuitas kebijakan dan stabilitas dalam lima tahun ke depan. Saya kira di mata investor yang terpenting adalah kontinuitas," kata Lembong dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (30/4/2019).
Foto: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Thomas Lembong (REUTERS/Willy Kurniawan)
|
Kendati demikian, Lembong mengingatkan bahwa untuk memastikan investasi dapat rebound dan terus tumbuh positif di tahun ini, kalangan investor menanti adanya terobosan atau implementasi reformasi besar dalam perekonomian di sisa tahun ini.
"Implementasi reformasi-reformasi besar di 2019 jadi kunci agar investasi bisa rebound. Tapi kalau kita pasif, tidak ada terobosan dan kemajuan yang berarti, mungkin rebound-nya akan tertunda ke 2020. Kalau status quo, ya hasilnya akan biasa saja," jelas mantan Menteri Perdagangan tersebut.
Seperti diketahui, realisasi investasi pada triwulan I-2019 mencapai Rp 195,1 triliun. Angka tersebut naik 5,3% dari triwulan I-2018 lalu.
Adapun Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp 107,9 triliun (dalam rupiah) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 87,2 triliun.
"Realisasi investasi ini mencapai 24,6% dari target," ujar Farah Indriani, Plt. Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM dalam kesempatan yang sama.
(dru)
http://bit.ly/2VDTaVG
April 30, 2019 at 10:43PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Benarkah Investor 'Happy' Jokowi-Ma'ruf Menang Quick Count?"
Post a Comment