Search

Produksi Blok Gas Raksasa RI untuk Pupuk dan PGN?

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah menemukan cadangan di Blok Sakakemang, di Sumatra Selatan, Repsol menargetkan produksi pertama minyak dan gas (migas) di blok tersebut bisa dilakukan dalam kurun waktu paling tidak tiga tahun ke depan.

Lalu, jika sudah berproduksi, kemana gasnya akan dijual?

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar menuturkan, pembelinya bisa dari pabrik pupuk, atau pun kilang di Dumai yang juga membutuhkan gas.


"Sekarang memang dipasok dari ConocoPhillips, blok Corridor, namun kami lihat masih ada potesi termasuk konsumen di Jawa Barat, karena sudah ada pipa dari selat Sumatra oleh PGN," ujar Sukandar saat dijumpai di Kantor SKK Migas, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

"Perjanjian jual beli gas (PJBG) itu kalau mau dikebut, sebulan sudah kelar. Jadi kami memang maunya kerja cepat," tambah Sukandar.

Sebelumnya, Kepala Divisi Monetisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Waras Budi Santosa mengatakan, dengan kebutuhan gas yang akan meningkat, konsumen yang disasar untuk menyerap gas dari blok Sakakemang tersebut adalah Pupuk Sriwijaya. 

Tidak hanya itu, Waras berpendapat, gas dari blok Sakakemang pada dasarnya juga bisa untuk dialokasikan kepada konsumen yang sudah ada, atau yang menyerap gas dari sumber pasokan lain, bahkan konsumen baru yang lokasinya berdekatan dengan blok tersebut.

Produksi Blok Gas Raksasa RI untuk Pupuk & PGN?Foto: Infografis/Sakakemang Calon Blok Gas Raksasa RI/Arie Pratama

Genjot Strategi untuk Produksi di 2022
Setelah menemukan cadangan di Blok Sakakemang, di Sumatra Selatan, Repsol menargetkan produksi pertama minyak dan gas (migas) di blok tersebut bisa dilakukan dalam kurun waktu paling tidak tiga tahun ke depan.

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar menuturkan, memang ada pemikiran, biasanya dari penemuan sebuah blok hingga bisa berproduksi membutuhkan waktu yang lama. Namun, tidak dengan blok Sakakemang ini.

"Terus terang, kita ini beruntung, karena di Sumatra Selatan sudah ada pipa gas, ada yang 30 inci, 32 inci, dan seterusnya, sehingga cukup dekat untuk dialirkan, apalagi jarak antara pipa dengan sumur itu cuma 25 km, jadi tidak jauh, dan itu bukan pekerjaan sulit," terang Sukandar saat dijumpai di Kantor SKK Migas, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

"Kemudian, untuk pengerjaan fasilitas pemisahan CO2 pun tidak terlalu sulilt, makanya butuh sekitar tiga tahun, itu adalah waktu yang wajar," tambah Sukandar.

Adapun, Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin menambahkan, untuk ke depannya, termasuk di blok Sakakemang, pihaknya akan memprioritaskan untuk menggunakan fasilitas yang sudah ada di sekitar wilayah penemuan. 

Jaffee menuturkan, pihaknya sudah mencari jalan agar fasilitas-fasilitas yang tersedia bisa digunakan bersama, apabila tidak bisa baru kemudian akan dilakukan pembangunan yang perlu dilakukan tetapi seminimal mungkin.

"Jadi tidak harus dengan early production supaya bisa tiga tahun, tapi kami lihat juga di sekitar ada yang bisa dipakai atau tidak," pungkasnya.

Sebagai informasi, Blok Sakakemang menjadi salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019. Dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf), temuan Repsol ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir. 

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar upaya tersebut dapat terwujud. Bentuk dukungan yang akan diberikan pemerintah di antaranya adalah proses persetujuan plan of development (POD) yang cepat dan juga dukungan administratif lain yang memungkinan target Repsol tercapai. Langkah ini dilakukan pemerintah untuk memastikan bahwa proses eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, khususnya dari blok Sakakemang berjalan cepat.

[Gambas:Video CNBC] (gus)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2WavNAk
May 01, 2019 at 12:43AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Produksi Blok Gas Raksasa RI untuk Pupuk dan PGN?"

Post a Comment

Powered by Blogger.