Search

Harga Minyak Berpotensi Sentuh 75/$US, Begini Analisisnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia hari mulai kembali bangkit setelah adanya pernyataan dari Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih. Khalid mengatakan kesepakatan para produsen minyak untuk menahan produksi yang telah berlaku sejak Januari dapat diperpanjang hingga Juni.

Pernyataan tersebut bertolak belakang dengan keinginan Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan produksi minyak. Hal ini dilakukan demi menutupi kekurangan pasokan yang diperkirakan terjadi sebagai dampak sanksi AS terhadap Iran.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di US$64,4 per barel, naik 1,5%. Sedangkan minyak mentah berjangka jenis Brent berada di US$73,09 per barel atau naik 1,37% hingga berita ini dimuat.

Minyak mentah berjenis Brent merupakan jenis minyak yang dijadikan patokan pemerintah sejak 2016, Ketetapan formula ini tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Menteri ESDM Nomor 6171/12/MEM/2016.

Indonesia adalah negara net importir minyak, kenaikan harga minyak akan berdampak kurang baik bagi rupiah, sebab biaya importasi yang menggunakan dolar akan semakin membengkak.

Akibatnya neraca dagang dan transaksi berjalan (current account) akan menanggung defisit dan rupiah akan mejadi rentan dan berpotensi membebani produk ekspor Indonesia. 

sepanjang kuartal-IV 2018, current account deficit/CAD Indonesia tercatat US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.

Berikut analisis pergerakan harga minyak jenis brent yang menjadi acuan harga minyak pemerintah.

Analisis Teknikal

Harga Minyak Berpotensi Sentuh 75/$US, Begini Analisisnya Sumber: Refinitv
Dalam jangka pendek, harga brent cenderung naik (uptrend) karena harganya saat ini masih bergerak di atas rata-rata harganya dalam 5 dan 20 hari terakhir (moving average/MA5/MA20).

Brent berpotensi kembali menguji level 75/US$ per barel yang berpotensi tercapai minggu depan, yang merupakan level penghalang kenaikan (resistance).

Ruang penguatannya berpotensi masih terbuka karena belum memasuki level jenuh belinya (overbought), menurut indikator stochastic slow yang mengukur tingkat kejenuhan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/yam)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2GT0xR0
May 01, 2019 at 02:45AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Minyak Berpotensi Sentuh 75/$US, Begini Analisisnya"

Post a Comment

Powered by Blogger.