Search

Boeing 737 MAX Haram Keluar-Masuk Singapura, Sampai Kapan?

Singapura, CNBC Indonesia - Senior Minister of State Ministry of Transport & Ministry of Communications and Information Singapura Janil Puthucheary menghadiri rapat kerja dengan Parlemen Singapura, Senin (1/4/2019).

Dalam kesempatan itu, Janil menjawab pertanyaan salah satu anggota parlemen asal Tampines, yaitu Cheng Li Hui, berkaitan dengan pesawat Boeing 737 MAX yang dilarang menerbangi langit Singapura untuk sementara per 12 Maret 2019.

Menurut dia, penangguhan itu masih akan berlanjut hingga pihak berwenang, dalam hal ini Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS), "sepenuhnya puas" pada penanganan masalah keamanan pesawat tersebut. Namun, untuk pesawat Boeing lain, dapat beroperasi seperti biasa.


"Saat ini tidak ada bukti masalah keamanan pada pesawat Boeing yang lain," katanya seperti dilansir The Straits Times, Senin (1/4/2019).

Boeing 737 MAX Haram Keluar-Masuk Singapura, Sampai Kapan?Foto: Infografis/Boeing 737 max 8 Dilarang Terbang/Edward Ricardo

Sedangkan untuk B-787 Max, Janil mengatakan, "CAAS (Civil Aviation Authority of Singapore) hanya akan mencabut suspensi ketika sepenuhnya puas bahwa semua masalah keselamatan yang berkaitan dengan jenis pesawat telah ditangani secara memadai. Selama suspensi, CAAS tidak akan mengizinkan maskapai penerbangan untuk mendaftarkan pesawat Boeing 737 MAX baru."

Lebih lanjut, Janil menekankan bahwa dalam penerbangan, keselamatan penumpang dan awak pesawat adalah yang terpenting.

Sekadar gambaran, maskapai asal Singapura SilkAir, memiliki enam pesawat Boeing 737 MAX. Sebagai akibat dari penangguhan tersebut, maskapai harus membatalkan atau menyesuaikan beberapa penerbangan, yang memengaruhi sekitar 300 penumpang dalam sehari.

Penumpang telah ditawarkan pengembalian uang atau opsi untuk memesan ulang di penerbangan lain. Menurut Janil, jika penangguhan berlanjut, lebih banyak penerbangan yang dapat dibatalkan.

Empat maskapai asing juga mengoperasikan pesawat Boeing 737 MAX ke Singapura. Karena mereka memiliki layanan terbatas ke Singapura, mereka dapat beroperasi normal menggunakan jenis pesawat lain, kecuali Shandong Airlines, yang harus menunda operasinya ke Singapura.

"CAAS akan terus bekerja dengan Changi, SIA dan SilkAir, dan maskapai lain yang terkena dampak untuk meminimalkan dampak pada penumpang," kata Janil.

"Otoritas telah berkomunikasi secara erat dengan Boeing dan Federal Aviation Authority (FAA) Amerika Serikat, serta regulator terkemuka lainnya, termasuk European Union Aviation Safety Agency, tentang masalah keselamatan pesawat Boeing 737 MAX," lanjutnya.

Bahkan, ketika penyelidikan tentang penyebab kecelakaan sedang berlangsung, Boeing telah memutuskan memperkenalkan perubahan desain pada Manoueuvring Characteristic Augmentation System (MCAS) pesawat setelah mendapat persetujuan dari FAA dan regulator penerbangan terkemuka lainnya.

"CAAS memantau dengan cermat hal ini, dan akan memastikan bahwa SilkAir memasukkan perbaikan segera setelah tersedia," kata Janil.

Simak video terkait Boeing 737 MAX di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2OCkUnT
April 01, 2019 at 11:29PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Boeing 737 MAX Haram Keluar-Masuk Singapura, Sampai Kapan?"

Post a Comment

Powered by Blogger.