Hal itu menyusul mangkraknya pembangunan proyek tersebut sejak tahun 2012 silam, dan mengakibatkan banyak kapal milik 3.000 nelayan di wilayah tersebut, enggan melakukan aktivitas mencari ikan melalui dermaga tersebut.
"Mayoritas nelayan berpindah melautnya lewat Pelabuhan Ratu, karena kolam yang digunakan berlabuh sudah dangkal," ujar Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (2/4/19).
Foto: Sekda Jabar Iwa Karniwa seusai menjalani pemeriksaan di KPK pada November 2018 (Foto: Ari Saputra/detikcom)
|
Menyikapi hal itu, pemerintah berencana mengalokasikan dana senilai Rp 144 miliar. Anggaran itu masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020, dengan pembangunan selama 1,5 tahun ke depan.
"Kami sudah memberikan bantuan sejak 2012, kami kasih Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kabupaten, namun sekarang UU 23 kan jadi milik provinsi. Dan provinsi tidak ada anggaran," ungkap Coco Kokarkin Soetrisno, Direktur Perbenihan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam kesempatan yang sama.
Salah satu rencana pembangunan pelabuhan tersebut, diantaranya pengerukan dermaga hingga fasilitas pemecah air, agar para nelayan bisa melakukan aktivitasnya kembali. Sementara pihak-pihak yang akan ikut andil dalam proyek tersebut diantaranya Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, dan PT Pertamina (Persero).
Simak video terkait Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2JXqFOj
April 02, 2019 at 08:56PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mangkrak Sejak 2012, Proyek Dermaga Nelayan Cisolok Dikebut"
Post a Comment