Departemen Perdagangan AS melaporkan pesanan barang tahan lama naik 2,7% di bulan Maret, lebih tinggi dari prediksi 0,7%, mengutip data dari Forex Factory. Sementara penjualan barang tahan lama inti, yang tidak memasukkan sektor otomotif naik 0,4%, juga lebih tinggi dari prediksi 0,2%.
Sementara Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pengajuan klaim tunjangan pengangguran di pekan lalu sebanyak 230.000 klaim, meningkat dari pekan sebelumnya 193.000 klaim. Data ini memicu aksi profit taking dolar.
Pelaku pasar juga masih menanti rilis data PDB AS Jumat (26/4/19) besok, untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kondisi ekonomi Paman Sam.
Analisis Teknikal
![]() |
Sesuai dengan analisis sebelumnya, rupiah yang disimbolkan USD/IDR akhirnya melemah ke 14.180 setelah menembus resisten (tahanan atas) 14.155. Di akhir perdagangan rupiah tertahan di 14.180.
Pada grafik harian rupiah kini resmi bergerak di atas rerata (Moving Average/MA) 20 hari (garis hijau), juga sudah melewati resisten 14.135. Mata uang garuda ini juga sudah sejak lama bergerak di atas MA 5 /rerata 5 hari (garis ungu).
Indikator Stochastic (grafik bagian bawah) bergerak naik dan masih jauh dari area jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator atau indikator yang mendahului pergerakan harga.
Dengan demikian ruang pelemahan rupiah masih terbuka, jika pada perdagangan Jumat mampu bergerak konsisten di atas 14.180, mata uang garuda kemungkinan akan melemah (USD/IDR naik) ke area 14.220.
Sebaliknya rupiah masih memiliki harapan menguat seandainya tertahan di bawah 14.180. Potensi penguatan rupiah ke level 14.145.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/roy)
http://bit.ly/2J1wXKq
April 26, 2019 at 03:58AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penguatan Indeks Dolar Terpangkas, Rupiah Besok Kemana?"
Post a Comment