Search

Akhirnya Boeing Akui Kesalahan Data Sebabkan 737 Max Jatuh

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Boeing Dennis Muilenburg mengakui, untuk pertama kalinya, bahwa data buruk yang dimasukkan ke dalam sistem penerbangan otomatis pada pesawat 737 berperan dalam dua kecelakaan yang menewaskan 346 orang.

Hal itu ia sampaikan setelah para pejabat penerbangan Ethiopia mengatakan penyelidikan mereka tidak menemukan kesalahan pilot pada kecelakaan 10 Maret di Addis Ababa.


"Tetapi dengan dirilisnya laporan pendahuluan investigasi kecelakaan penerbangan Ethiopian Airlines 302, tampak jelas bahwa di kedua penerbangan, Maneuvering Characteristics Augmentation System, yang dikenal sebagai MCAS, diaktifkan sebagai respons terhadap informasi sudut pesawat yang salah," kata Muilenberg dalam sebuah pernyataan dan video yang telah diposting ke akun Twitter perusahaan, dilansir dari CNBC International, Jumat (05/04/2019).


Pesawat Ethiopia, yang jatuh enam menit setelah lepas landas dari Addis Ababa, mengikuti pola penerbangan yang sama seperti penerbangan Lion Air yang jatuh di Laut Jawa dan menewaskan 189 penumpang dan awak pesawat pada Oktober.

Pilot dari kedua pesawat tampaknya kesulitan mengontrol kembali pesawat setelah sistem kontrol penerbangan otomatis, yang disebut MCAS, mendorong hidung pesawat ke bawah untuk menjaga mereka dari macet atau stall.

Posisi stall adalah kondisi ketika aliran udara di atas sayap pesawat terlalu lemah untuk menghasilkan daya angkat dan sulit membuatnya tetap terbang.

"Para kru melakukan semua prosedur yang dianjurkan oleh pabrikan berulang kali tetapi tidak dapat mengendalikan pesawat," kata Menteri Transportasi Ethiopia Dagmawit Moges kepada wartawan pada konferensi pers Kamis pagi.

Akhirnya Boeing Akui Kesalahan Data Sebabkan 737 Max JatuhFoto: Infografis/Boeing 737 max 8 Dilarang Terbang/Edward Ricardo

Penyelidik menemukan bahwa pilot pada penerbangan Ethiopia itu mematikan sistem anti-stall dan kembali lagi untuk mencoba mendapatkan kendali atas pesawat. Temuan itu membuat banyak pihak meragukan Boeing dan pernyataan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS bahwa kecelakaan itu mungkin dapat dihindari seandainya pilot mengikuti prosedur keamanan yang sudah ada.

Moges tidak secara khusus menyalahkan perangkat lunak MCAS. Namun, dia mengatakan sistem itu perlu ditinjau sebelum pesawat tersebut diizinkan untuk terbang lagi.

Boeing dan FAA sebelumnya telah berusaha melempar tanggung jawab ke para pilot.

Muilenberg menyatakan para pilot berkata bahwa aktivasi salah fungsi MCAS, seperti yang terjadi dalam kecelakaan Ethiopia, "dapat menambah masalah yang sudah ada, yaitu beban kerja yang tinggi."


"Adalah tanggung jawab kami untuk menghilangkan risiko ini. Kami memilikinya dan kami tahu bagaimana melakukannya," kata Muilenburg.

Muilenburg juga mengatakan, "Kami sangat sedih dan menyesal atas kesedihan yang disebabkan oleh kecelakaan ini di seluruh dunia."

Perusahaan mengambil pendekatan "komprehensif" dan "disiplin" untuk mendapatkan pembaruan perangkat lunak yang tepat. Muilenburg mengatakan Boeing tetap yakin pada sistem keselamatan dasar 737 Max, yang telah dilarang terbang di seluruh dunia sejak pertengahan Maret.

"Ketika Max kembali terbang dengan fungsi MCAS yang sudah berubah, ini akan menjadi salah satu pesawat teraman yang pernah terbang," katanya.

Saham Boeing ditutup naik sekitar 3% pada Kamis. (prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2G1NFHQ
April 05, 2019 at 09:53PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Akhirnya Boeing Akui Kesalahan Data Sebabkan 737 Max Jatuh"

Post a Comment

Powered by Blogger.