Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, sekarang ini sudah ada 25 juta user pengguna LinkAja. Namun, manajemen LinkAja akan melakukan pengecekan atas keakuratan angka ini, kemungkinan ada yang tumpang tindih karena ada nasabah yang mengunduh aplikasi dompet digital bank BUMN.
Asal tahu saja, LinkAja adalah dompet digital BUMN. Untuk tahap awal T-cash sudah bersalin nama menjadi LinkAja pada 21 Februari 2019. Setelah T-Money, ecash milik Bank Mandiri, Yap! milik Bank Mandiri dan T-Bank milik BRI akan dilebur ke LinkAja.
"Monthly active user sekitar 2 juta-2,5 juta. Jadi memang ini bukan dari nol, kita combine dari yang exisiting. Harapan kita, kalau dari segi registered user 25 juta sudah cukup banyak," jelas Kartika ketika ditemui dalam acara APEC Business Advisory Council (ABAC) Meeting di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Kartika berharap akhir tahun ini ada 5 juta hingga 10 juta pengguna aktif LinkAja. Fitur-fitur baru juga akan ditambahkan ke LinkAja seperti pembayaran tol, commuter line hingga pembayaran di SPBU.
![]() |
"Jadi nanti ekosistem yang terbangun untuk public service. Ada transportasi, pembayaran bahan bakar, pembayaran telpon dan lain sebagainya. Jadi agak beda dengan pemain yang sekarang di konsumer. Kami mungkin angle-nya agak beda," jelas Kartika.
Katika menambahkan, karena adanya perbedaan ini LinkAja tidak akan berkompetisi langsung dengan GoPay dan OVO. LinkAja akan lebih fokus pada penggunaan sehari-hari. Masyarakat menggunakan LinkAja secara rutin untuk kebutuhan harian.
"GoPay dan OVO itu di food, kita kan memang enggak masuk di Food. Kita mainnya di payment lain. Jadi mungkin nanti orang Indonesia akan punya 2-3 yang elektronik tetapi pengunaannya berbeda," tegas Kartika.
Simak video T-cash bersalin nama jadi LinkAja di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru)
http://bit.ly/2UElUNN
April 09, 2019 at 11:07PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bos Mandiri: LinkAja tak Bersaing Langsung dengan OVO-Gopay"
Post a Comment