Hattrick atau tiga kali kegagalan tersebut tidak menyurutkan usaha PM May. Dia dikabarkan akan kembali mengajukan proposal Brexit untuk di-voting keempat kalinya.
Di sisi lain, Parlemen Inggris juga sedang berusaha membuat proposal alternatif pada hari ini, Senin (1/4/19) setelah pada Rabu pekan lalu (27/3/19) lalu membuat delapan proposal dan tak satupun yang berhasil meraih suara mayoritas saat voting.
Belum pastinya proposal Brexit akan seperti apa tidak menghalangi kurs poundsterling Inggris untuk menguat terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS), setidaknya sampai awal perdagangan sesi Eropa hari ini.
Pada pukul 13:53 WIB pound terpantau menguat terhadap dolar AS dan yen Jepang, diperdagangkan masing-masing di kisaran US$ 1,3077 dan JPY 145,35.
Dari AS, hari ini akan dilaporkan berbagai data ekonomi penting yang dapat mempengaruhi pasar.
Data ekonomi AS | Prediksi | Rilis Sebelumnya |
Penjualan Ritel Inti | 0,4% | 0,9% |
Penjualan Ritel | 0,3% | 0,2% |
Aktivitas Manufaktur PMI | - | 54,2 |
Sumber: forexfactory.com |
Selain perkembangan Brexit, data-data AS tersebut berpeluang menentukan arah poundsterling terhadap dolar AS.
Jika data-data tersebut dirilis lebih tinggi dari prediksi atau lebih tinggi dari sebelumnya, dolar AS berpeluang memukul balik pound. Sebaliknya pound dapat terus menguat jika data-data tersebut mengecewakan.
Terhadap yen, poundsterling juga tengah mendapat keuntungan dari turunnya daya tarik mata uang safe haven tersebut akibat penguatan bursa saham. Selain itu data dari Jepang juga menunjukkan pelambatan aktivitas bisnis dilihat dari survei Tankan yang dirilis Bank of Japan (BOJ).
Data yang dirilis kuartalan tersebut menunjukkan indeks manufaktur Tankan turun menjadi 12 dibandingkan kuartal-IV 2018 sebesar 19. Untuk sektor non-manufaktur Jepang dirilis sebesar 21 turun dibandingkan sebelumnya 24.
Analisis Teknikal GBP/USD
Foto: Grafik GBP/USD Periode 30 Menit Sumber: MetaTrader 5
|
GBP/USD bergerak di atas rata-rata pergerakan 8 hari atau Moving Average (MA) 8 (garis merah) dan 21 (garis hijau), namun di bawah MA 125 (garis biru). Indikator ini belum menunjukkan arah yang lebih jelas ke mana GBP/USD akan bergerak.
Indikator MACD yang berada di wilayah positif membuka peluang kenaikan, namun di sisi lain Stochastic berada di wilayah jenuh beli (overbought) yang membuka peluang koreksi.
Melihat indikator teknikal, dan fundamental di atas, dalam jangka pendek GBP/USD berpeluang menguat selama tidak menembus ke bawah level support (batas bawah) US$ 1,3035, atau jika mampu menembus resisten (batas atas) US$ 1,3086, dengan target ke area US$ 1,3123.
Analisis Teknikal GBP/JPY
Foto: Grafik GBP/JPY Periode 30 Menit Sumber: MetaTrader 5
|
Secara teknikal GBP/JPY lebih terlihat akan melanjutkan kenaikan, melihat pasangan mata uang ini yang bergerak di atas MA 8, 21 dan 125, dan indikator MACD yang berada di wilayah positif.
Indikator Stochastic baru saja memasuki wilayah overbought, yang membuka peluang koreksi turun.
Penguatan GBP/JPY masih akan berlanjut meski terkoreksi turun, selama tidak menembus ke bawah support terdekat di kisaran 144,71. Target kenaikan ke area 145,50, jika berhasil dilewati GBP/JPY berpeluang naik ke 146,07.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas)
https://ift.tt/2THD1JW
April 01, 2019 at 10:21PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Brexit Ditolak 3 Kali, Poundsterling Tetap Tegar"
Post a Comment