Dibahas di Debat Capres, Ini Hambatan Game Online RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno memberikan perhatian kepada gim online, terutama esports, dalam debat kelima pemilihan presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Berbicara mengenai bisnis gim di Indonesia dengan Jan Faris Majd, Ketua Harian Asosiasi Game Indonesia. Ia mengatakan "3 tahun belakangan (pasar industri gim) di Indonesia mengalami lonjakan 3 kali lipat."

Walaupun pasarnya bertambah Jan menjelaskan bahwa industri gim di tanah air masih memiliki 3 masalah utama yaitu investasi/permodalan, marketing dan ketersediaan talenta.

"Paling utama dari sisi investasi, masing sangat kurang sekali di gim industri. Market size nya besar tapi kucuran dan sangat kecil di Asia Tenggara, tambahnya. "Bahkan dengan Vietnam kita kalah jauh banget baik dari investasi dan regulasi."

Ia menjelaskan bahawa kurangnya investasi menyebabkan beberapa domino effect, salah satunya permasalahan permodalan. Ia mengatakan industri gim terbebani dengan peraturan pemerintah yang tidak mengizinkan peminjaman uang di bank menggunakan intelektual property. Alhasil para direktur yang menjaminkan aset pribadinya di bank dan banyak pelaku yang masih menggunakan metode bootstrap dengan modal sendiri.

Lalu, marketing juga sulit untuk dilaksanakan karena rata-rata hanya dilakukan dari media sosial aja dan tidak ada marketing campaign secara khusus yang bisa mengangkat produk gim lokal.

Talenta juga menjadi masalah karena kualitasnya belum bisa menyaingi talenta dari studio gim global. Ia mencontohkan salah satu gim ternama yaitu mobile legends, di mana untuk membuat gim tersebut dibutuhkan 100 orang talenta dengan kualifikasi level 10/10.

"Sedangkan game developer kita masih di level 7/10," ujarnya.

Simak video adu visi Jokowi - Sandi dalam bidang e-sports di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)