
Pada awal perdagangan sesi II, harga saham BUMI naik 8,85% ke level Rp 123/saham. Volume perdagangan saham BUMI tercatat mencapai 609,07 juta unit senilai Rp 73,03 miliar.
Harga minyak masih terus merangkak naik pada perdagangan Selasa (23/4/2019) pagi. Berakhirnya keringanan sanksi AS atas Iran masih menjadi motor yang kuat mendorong harga ke atas.
Harga minyak jenis Brent, untuk patokan pasar Asia dan Eropa, kontrak pengiriman Juni menguat 0,35% ke posisi US$ 74,3/barel yang merupakan posisi tertinggi sejak 1 November 2018.
Adapun harga minyak jenis light sweet (WTI) untuk patokan pasar Amerika naik 0,14% ke posisi US$ 65,79/barel.
Penguatan harga minyak masih terus terjadi setelah Senin kemarin (22/4/2019) sempat meroket ketika Brent dan WTI ditutup menguat masing-masing sebesar 2,88% dan 2,66%.
Kenaikan harga minyak tersebut mendorong harga saham pertambangan melesat. Saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 6,78%, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) juga naik 4,27%, dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 4,02%.
Jika harga minyak naik, harga batu bara Newcastle kontrak pengiriman April di bursa Intercontinental Exchange (ICE) justru ditutup stagnan di posisi US$ 84,45/metrik ton pada perdagangan Senin (22/4/2019) kemarin.
Meski demikian, selama sepekan, harga batu bara masih membukukan penguatan sebesar 1,61% secara point-to-point. Namun ditinjau sejak awal tahun, harganya masih lebih rendah 16,27%.
(hps/tas)
http://bit.ly/2PqgyR8
April 23, 2019 at 09:23PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diburu Investor, Saham Bumi Resources Melesat Hampir 9%"
Post a Comment