Kedua pemimpin itu mengadakan pembicaraan selama satu hari di sebuah pulau di lepas pantai kota, Vladivostok, dua bulan setelah pertemuan Kim dan Presiden AS Donald Trump yang berakhir buntu.
Sesi pertama, yang terdiri dari pembicaraan empat mata dan hanya beberapa ajudan yang turut hadir, berlangsung dua kali selama masing-masing 50 menit, menurut jadwal yang dikutip Reuters.
Berbicara sebelum dimulainya sesi kedua, Putin mengatakan dia dan pemimpin Korea Utara itu melakukan diskusi substantif tentang berbagai masalah termasuk kebuntuan nuklir.
"Kami berbicara, tentu saja, tentang situasi di semenanjung Korea, kami bertukar pandangan tentang bagaimana dan apa yang bisa kami lakukan sehingga ada prospek yang baik untuk perbaikan situasi," kata Putin pada awal pembicaraan tahap kedua. Tahap kedua ini melibatkan delegasi yang lebih besar dari masing-masing pihak, seperti dilansir dari Reuters.
Kim, yang telah tiba di Vladivostok sehari sebelumnya, mengatakan situasi di semenanjung Korea "adalah masalah yang sangat diperhatikan dunia."
Duduk berseberangan dengan Putin dan seluruh delegasi Rusia, dia mengatakan dirinya datang ke Rusia untuk bertemu Putin secara pribadi dan untuk bertukar pandangan tentang kebuntuan nuklir.
Dia mengatakan dia ingin "membahas masalah stabilitas strategis dan manajemen bersama terkait situasi di masa depan, dan untuk mengembangkan hubungan tradisional kita untuk memenuhi tuntutan abad baru."
![]() |
Dengan pembicaraan yang tersendat antara Korea Utara-AS, pertemuan di Vladivostok memberikan Pyongyang kesempatan untuk mencari dukungan dari negara baru, Rusia, dan kemungkinan bantuan dari sanksi yang merugikan ekonominya.
Bagi Kremlin, pertemuan ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa Rusia adalah pemain diplomatik global, meskipun ada upaya dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya untuk mengisolasinya.
Saksikan video tibanya Kim di Vladivostok berikut ini.
(prm)
http://bit.ly/2UVp8x3
April 26, 2019 at 12:37AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dikecewakan Trump, Kim Jong Un Dekati Putin"
Post a Comment