Search

Habis Jerman, Giliran Swedia Lirik Proyek EBT Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) tengah menjadi fokus dunia. Beberapa negara tidak hentinya menawarkan teknologi EBT yang mereka miliki ke Indonesia.

Sebut saja Swedia, negara asal toko furnitur IKEA ini menawarkan teknologi mereka kepada Indonesia yang bisa digunakan untuk melakukan penghematan atau efisiensi energi, serta penggunaan smart grid untuk listrik.


Senior Programme Manager Badan Energi Swedia Paul Westin menuturkan, negaranya berhasil menggabungkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tinggi dengan emisi karbon rendah. Mencapai energi berkelanjutan dengan tetap mempertahankan biaya kompetitif adalah tantangan tetapi tidak mungkin. 

Sehingga, lanjutnya, untuk membangun upaya energi yang lebih berkelanjutan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kedua negara juga telah menandatangani MoU pada Februari 2017.

"Poin utama dari perjanjian kerja sama antara negara-negara kita adalah untuk memperkuat pertukaran pengetahuan dan meningkatkan bisnis pada efisiensi dan konservasi energi, solusi smart grid, serta pengembangan kapasitas dan penelitian dan pengembangan mengenai energi terbarukan dan misalnya masalah pengelolaan limbah," kata Paul ketika dijumpai di Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Untuk itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melalui Pusat Kemitraan Strategis Internasional  atau International Strategic Partnership Centre (ISPC) bersama Swedia menjajaki peluang bisnis dalam mengembangkan proyek energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia melalui Program Akselerator Bisnis Indonesia atau The Business Accelerator Program Indonesia  (BAPI) 2019.

Perwakilan Apindo Surya Dharma yang juga merupakan Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mengatakan, kerja sama ini sebenarnya telah terjalin sejak 2015. Ia bilang selama ini kerjasama yang dibangun yakni capacity building seperti pertukaran pengetuan serta transfer teknologi.

"Indonesia dengan target 23% ini kan masih tertinggal jauh dibandingkan mereka (Swedia), karena itu kami harapkan berbagai sektor baik G to G dan B to B ditingkatkan termasuk dengan Swedia," kata Surya pada kesempatan yang sama.

Adapun, sebelumnya, Jerman menawarkan Indonesia kerjasama dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) seperti pembangkit biomass dan biogas.

Managing Director German-Indonesia Chamber of Industry and Commerce Jan Roennfeld menuturkan, Jerman dan Indonesia akan sama-sama belajar dan berkolaborasi dalam mengembangkan EBT.

"Kolaborasi dengan Indonesia sangat luas. Misalnya dengan memanfaatkan sisa minyak sawit atau bakteri menjadi gas, menggantikan fosil," jelas Jan saat dijumpai di Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, Jerman memiliki teknologi terbaru yang bisa digunakan untuk menghasilkan listrik dari EBT tersebut, teknologi ini yang nantinya akan ditawarkan kepada Indonesia untuk dipelajari bersama-sama.

"Dengan teknologi ini, salah satu manfaatnya para petani bisa menghasilkan energi yang bisa digunakan tidak hanya untuk menghasilkan energi yang digunakan sendiri, tetapi juga bisa untuk distribusi sekitar," pungkas Jan.

[Gambas:Video CNBC] (gus/gus)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2G6RoCZ
April 10, 2019 at 11:40PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Habis Jerman, Giliran Swedia Lirik Proyek EBT Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.