Search

Harga Saham MAIN dan JPFA Terbang, CPIN Kok Melempem?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham pakan ternak dan produsen daging ayam kembali melesat pada perdagangan Kamis pagi ini, (4/4/2019, setelah sejak Senin terkoreksi tajam ditekan isu anjloknya harga ayam potong (broiler).

Harga saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mulai terbang, setelah pekan lalu dan awal pekan ini sempat terkoreksi dalam.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham MAIN naik 5,45% ke level Rp 1.160/saham. Lalu saham JPFA naik 4,73% ke level Rp 1.770/saham.


Namun saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) melemah sendirian saat harga saham emiten sejenis menguat. Harga saham CPIN terkoreksi 0,38% ke level Rp 6.475/saham.

Pekan lalu, saham poultry sempat anjlok karena stok berlebih dari ayam potong sehingga harganya anjlok. Harga jual ayam potong hidup (live birds) pada saat ini menyentuh posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir, yakni antara Rp 10.800-11.000/kilogram (kg).

Kondisi tersebut sangat jauh dari rata-rata harga pokok produksi (HPP), yakni Rp 19.500/kg.

Para peternak yang tergabung dalam asosiasi Peternak Rakyat dan Peternak Mandiri (PRPM) dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) pada Rabu pekan lalu meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) turun tangan memperbaiki harga jual live birds.

Para peternak menuntut agar harga live birds dapat dikembalikan sesuai dengan harga batas bawah pembelian di peternak dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2018, yakni Rp 18.000-Rp 20.000/kg dan berlaku paling lambat 1 April 2019.

Manajemen JPFA awal pekan ini melaporkan penurunan harga ayam potong hidup. Fenomena itu utamanya terjadi di wilayah Jawa Tengah. Musababnya terjadinya oversupply di wilayah tersebut. Kondisi yang hampir sama juga terjadi di Jawa Timur dan Jawa Barat karena transportasi pengangkutan dari Jawa Tengah.

Vice President Director Japfa Comfeed Bambang Budi Hendarto mengatakan rentang pelemahan harga di tahun ini tergolong lama dibandingkan tahun lalu. Demikian disampaikan seusai RUPS JPFA di Hotel Harris, Jakarta, Selasa (2/4/2019).

"Di Jawa Tengah banyak peternakan besar dan banyak. Sayangnya kita sudah imbau ke pemerintah, ada Permentan Nomor 32, untuk skala pemeliharaan ayam 300.000 sudah harus punya rumah potong ayam tapi kurang penerapannya," ujarnya.

"Sehingga pasar dibanjiri peternak besar dan modern yang memiliki sampai jutaan ekor di pemeliharaannya. Memang di Jawa Tengah harga paling hancur," lanjut Bambang.

Dia menjelaskan, harga paling rendah sampai dengan Rp 11.000/kilogram terjadi di wilayah itu. Namun, di luar Jawa Tengah, harga masih bertahan di level Rp 15.000-Rp 16.000/kg, sedangkan di luar Jawa masih di level Rp 16.000-Rp 20.000/kg.

Simak ulasan menakar kinerja emiten poultry

(hps/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2K1vvtF
April 04, 2019 at 05:31PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Saham MAIN dan JPFA Terbang, CPIN Kok Melempem?"

Post a Comment

Powered by Blogger.