Reputasi mata uang kripto telah dilanda kekhawatiran volatilitas harga serta peretasan profil tinggi dan kegagalan infrastruktur. Sekarang Bitcoin terlihat konsisten sejak penurunan beruntun di bawah Rp 92 juta yang dimulai pada November tahun lalu. Melihat fluktuasi ini bisa jadi ini ketenangan untuk beberapa pihak tetapi tidak untuk Bitmain Technologies.
Perusahaan perancang komputer penambang mata uang kripto terbesar dunia itu, pada Selasa (26/3/2019) tidak melanjutkan aplikasi penawaran saham perdana (IPO) Hong Kong. Ini menjadikan Bitmain, perusahaan mata uang kripto terbaru yang mengesampingkan rencana untuk go public.
Aplikasi IPO Bitmain berakhir pada Selasa, tepat 6 bulan setelah diajukan, menurut situs web bursa Hong Kong.
Foto: Foto/Bitcoin/Reuters
|
"Kami menyadari bahwa meskipun ada potensi besar dari industri mata uang kripto dan blockchain, itu tetap merupakan industri yang relatif muda yang dapat membuktikan nilainya," kata Bitmain di situs webnya. "Kami akan memulai kembali pekerjaan pendaftaran aplikasi pada waktu yang tepat di masa depan."
Dilansir dari Reuters, Senin (1/4/2019), salah satu sumber sebelumnya mengatakan Bitmain bertujuan untuk mengumpulkan setidaknya US$3 miliar (Rp 42 triliun) dalam IPO-nya.
Bitmain mendesain berbagai microchip khusus untuk penambangan mata uang kripto dan untuk aplikasi kecerdasan buatan, pembuatan mata uang kripto, perangkat keras AI, dan mengelola penambangan kripto.
Bitmain juga menunjuk Haichao Wang sebagai CEO perusahaan sementara Micree Zhan dan Jihan Wu, salah satu pendiri Bitmain, yang akan terus menjadi direktur.
Para pejabat Hong Kong telah mengajukan pertanyaan tentang keberlanjutan model bisnis para penambang karena jatuhnya harga bitcoin, kata beberapa sumber.
Pasar kripto memuncak pada akhir 2017, ketika volume perdagangan melonjak dan mata uang kripto terbesar, Bitcoin, mencapai nilai tertinggi di atas US$20.000. Harga Bitcoin telah turun lebih dari 80% sejak itu, dan volume perdagangan telah merosot.
Pada Selasa, Bitcoin bernilai Rp 55.580.691.
Pembuat peralatan penambangan mata uang kripto dengan skala lebih kecil, Canaan Inc, membiarkan aplikasi IPO-nya juga pada akhir tahun lalu.
Hal ini membuat pembuat peralatan penambangan mata uang kripto, Ebang International Holdings sebagai satu-satunya yang saat ini dalam pencalonan IPO di pusat keuangan. Ebang mengisi ulang aplikasinya pada Desember 2018 untuk menghindari kesalahan.
Simak video Bitcoin resmi diperdagangkan di Indonesia dalam video di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
https://ift.tt/2HWU5dJ
April 02, 2019 at 12:40AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harganya Nyangkut, Produsen Hardware Bitcoin Ini Gagal IPO"
Post a Comment