Hal ini dilakukan karena BI menilai masih ada ruang untuk bank menyalurkan kredit.
Direktur Eksekutif Kebijakan Makroprudensial BI Linda Maulidina mengemukakan per Januari 2019 Indeks Risiko Sistemik perbankan mulai mengalami penurunan. Pada periode yang sama kredit tumbuh di sekitar 12% secara year-on-year (YoY).
"Ini [kredit] memang sudah meningkat dari pertumbuhan kredit 2017 sebesar 11,8% namun penguatan ini masih belum cukup tinggi untuk menunjang pertumbuhan yang lebih signifikan. Sektor kredit masih konsumsi meskipun dari industri perdagangan, pengolahan dan konstruksi juga ada. Maka kita perlu menaikkan batas atas dan batas bawah RIM," jelas Linda dalam acara media briefing mengenai Penyempurnaan Ketentuan RIM dan PLM, di Gedung BI, Senin (1/4/2019).
Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) masih melambat dibanding pertumbuhan kreditnya. Namun, lanjut Linda, posisi DPK saat ini masih tetap bisa menunjang pertumbuhan kredit.
Sementara, dilihat dari sisi rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) juga menurun. Namun demikian, siklus kredit perbankan masih berada di bawah siklus bisnis atau pertumbuhan ekonomi sehingga BI menilai masih perlu dukungan berupa pelonggaran RIM ini.
Kebijakan pelonggaran RIM ini, kata Linda, juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian eksternal yang mengarah pada ketidakpastian. Meski The Fed menyatakan tidak akan menaikkan lagi suku bunga acuan, namun tahun ini tekanan tidak sekuat tahun lalu karena Amerika Serikat (AS) telah mengalami perlambatan ekonomi sehingga perlu stimulus kebijakan moneter yang lebih dovish.
"Di sisi lain, kondisi perang dagang pasang surut. Kadang tekanan berkurang kadang menguat, tapi ini murni faktor politik. Ada dampaknya juga ke emerging market karena seluruh negara berkembang, termasuk Indonesia berkaitan dengan perekonomian China tapi dampaknya tidak signifikan," tuturnya.
Selain itu, melambatnya pertumbuhan ekonomi di Kawasan Eropa juga mempengaruhi permintaan dari barang dan jasa negara-negara yang bergantung pada perdagangan ke Eropa. Indonesia sendiri tidak terlalu bergantung kepada Eropa, namun melemahnya permintaan global berdampak pada keseluruhan perdagangan luar negeri di emerging market.
Linda menambahkan, saat ini sektor riil juga tengah giat melakukan aktivitas ekonomi korporasi. Dari konsumsi rumah tangga juga masih kuat namun dari sisi pembiayaan masih harus dipirkirkan. "Pembiayaan kita saat ini dari perbankan, sementara pembiayaan dari luar negeri ada tapi tetap dominan dari bank," lanjutnya.
"Kita lihat pertumbuhan ekonomi membaik, ada room untuk dorong bank bisa lakukan pembiayaan yang lebih optimal sehingga bisa dorong untuk support investasi agar bisa dorong pertumbuhan ekonomi. Maka sesuai peran BI di bidang makroprudensial kami lihat ada potensi untuk dorong intermediasi lebihjauh lagi," tuturnya.
BI menerbitkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) Nomor 21/5/PADG/2019 tentang perubahan ketiga atas PADG Nomor 20/11/PADG/2018 tanggal 31 Mei 2018 tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) bagi Bank Umum Konvensional (BUK), Bank Umum Syariah (BUS), dan Unit Usaha Syariah (UUS).
PADG ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 21 Maret 2019 untuk memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif. Kebijakan tersebut ditempuh untuk mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan ekonomi dengan tetap memperhatikan terjaganya stabilitas sistem keuangan.
(dru)
https://ift.tt/2FN9ivk
April 01, 2019 at 11:56PM
Bagikan Berita Ini
Saya ingin memulai dengan bersyukur kepada Tuhan atas karunia kehidupan.
ReplyDeleteNama saya Nadia Sisworo dan saya ingin berbagi cerita bagus tentang ibu Rossa Stanley Favor perusahaan yang layak secara finansial yang membuat hidup saya manis.
Saya mengalami kesulitan keuangan selama beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap untuk membayar mereka kembali setelah menerima gaji saya.
Dan saat itulah hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tetapi ketika saya pikir hidup saya sudah berakhir, saya benar-benar mencoba bunuh diri, saat itulah ALLAH menggunakan teman saya dan Neighbor Annisa Berkarya yang kini pindah ke Singapura, dia membantu saya menghubungi ibu Rossa Stanley yang katanya seorang teman dari India menghubungkannya dengan ibu Rossa, jadi saya menceritakan kisah saya kepada ibu, dia meminta dokumen saya yang saya ajukan dan sebelum saya mengetahuinya permintaan pinjaman saya untuk Rp120.000.000,00 disetujui, sebelum itu saya telah mencoba tiga perusahaan pinjaman online yang berbeda tetapi tidak ada bantuan positif, tetapi ibu rossa Stanley melalui perusahaan pinjamannya ROSSATANLEYLOANCOMPANY mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan bahwa sampai saya mati saya akan terus membagikan kisah ini sehingga sesama warga negara saya dapat memperoleh manfaat darinya, jangan hubungi pemberi pinjaman palsu yang membanjiri mana-mana dengan cerita pinjaman palsu, Setelah itu proses persetujuan kredit selesai dan saya menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyatakan bahwa saya harus memberikan rincian bank saya. Saya menerima pemberitahuan dari bank saya bahwa rekening bank saya dikreditkan dengan jumlah pinjaman yang saya minta. mother rossa stanley adalah satu-satunya pemberi pinjaman nyata, tulus dan tulus di seluruh dunia jadi jangan ragu untuk menghubungi ibu Rossa Stanely di saluran ini
ROSSASTANLEYLOANCOMPANY@GMAIL.COM
HANYA TEKS MEREKA +12133153118
Ini adalah kesaksian saya dan dapat diverifikasi dengan rincian akun saya yang di bawah jika Anda ragu
itulah bagaimana hidup saya berubah dan saya akan terus berbagi berita sehingga semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan yang baik yang mengubah situasi saya.
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: nadiasisworo@gmail.com
Dan di bawah ini adalah detail akun saya yang dikreditkan dengan pinjaman dari rossastanleyloancompany,
Alamat bank: Cabang Jatinegara Jakarta Timur
Nama akun: Nadia Sisworo
Nomor akun: 0504482516
Nama Bank: Bank Negara Indonesia (BNI)