Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), Wisnu Prabawa Taher, menuturkan capaian tersebut terdiri dari lifting minyak dan kondensat 745 ribu barel per hari atau 96,1 % dari target APBN 2019 sebesar 775 ribu bopd, dan lifting gas sebesar 1.069 ribu boepd (93,8 % dari target APBN 2019 sebesar 1.250 ribu boepd).
Wisnu juga mengungkapkan, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam operasi lifting migas pada kuartal I-2019 ini. Kendala tersebut antara lain, terjadinya decline rate yang lebih tinggi dari perkiraan awal pada akhir 2018.
Selain itu, lanjut Wisnu, lifting juga masih menunggu maksimalnya hasil pemboran pengembangan, dan terjadi juga kemunduran jadwal pengeboran pengembangan karena cuaca dilepas pantai pada awal 2019, adanya isu integrity fasilitas, seperti kendala di perangkat fasilitas produksi, kebutuhan maintenance, dan sebagainya.
"Kendati demikian, hal-hal tersebut segera diatasi, dan diperkirakan akan dapat lebih optimal di kuartal II hingga akhir 2019," ujar Wisnu, melalui keterangan resminya, Selasa (2/4/2019).
Adapun, terdapat beberapa KKS (Kontrak Kerja Sama) yang tengah diusahakan untuk mencapai lifting yang lebih optimal antara lain PT Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu ONWJ dan OSES, Medco E&P Natuna, Kangean Energy Indonesia, Premier Oil Indonesia, dan Eni Muara Bakau. (wed/wed)
https://ift.tt/2OEiogW
April 03, 2019 at 12:50AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kuartal I-2019, Lifting Migas Sudah 94,6% dari Target APBN"
Post a Comment