
"Kami melihat Gojek ini harus dilindungi tapi dia harus bersaing, nanti dia manja. Tidak boleh manja. Kalau harus bersaing dengan Grab ya bersaing aja," kata Luhut belum lama ini.
Meski Grab kini menjadi besar di Indonesia setelah akusisi Uber di Asia Tenggara, Luhut menegaskan Gojek tetap bisa bersaing. Apalagi Gojek menurutnya memiliki kelebihan dengan manajemennya yang terdiri dari Indonesia. Pemerintah menurut dia harus memperhatikan generasi muda yang penuh kreatifitas.
"Ini yang perlu dipertahankan ke depan biar tambah bagus. Saya bangga melihat perkembangan ini," tegas Luhut.
Pendiri dan CEO Global Gojek Nadiem Makarim ketatnya persaingan dengan kompetitor menjadikan Gojek seperti sekarang. Pada awal bertempur, menurutnya, Gojek hanya memiliki modal US$ 2 juta dan harus bersaing dengan kompetitor dengan modal US$ 200 juta.
"Posisi kami tidak pernah sebaik ini, karena kebanggaan Indonesia namanya harum di dunia, kenyataannya kami masih memimpin di Indonesia," tegas Nadiem.
Dia pun mengaku senang mendapatkan tantangan dari kompetitor, karena bisa digunakan menjadi pendorong untuk terus bersaing.
"Tanpa mereka kami tidak akan seperti ini. Dari seluruh sejarah Indonesia, pasti Indonesia menang bersaing," katanya.
Saksikan Video Laju Bisnis Grab Indonesia Usai Jadi Decacorn
[Gambas:Video CNBC]
(dob)
http://bit.ly/2UY4zPW
April 15, 2019 at 07:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Luhut: Gojek Jangan Takut Bersaing dengan Grab"
Post a Comment