Metrodata Electronics Masuk Top Gainers, Tumben!

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak seperti biasanya, emiten teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berhasil masuk dalam jajaran top gainers pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat ini (5/4/2019).

Bahkan kenaikan harga saham emiten industri TIK membantu mencegah penurunan lebih dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang minus 0,32% di level 6.474,02 hari ini.

Dan, emiten tersebut yakni PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL). Hari ini, saham MTDL mencatatkan kenaikan harga hingga 3,79% menjadi Rp 1.095/saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 13,24 miliar dan volume perdagangan 12,22 juta saham.

Secara year to date atau tahun berjalan, saham MTDL berhasil melesat 26,01% dengan kapitalisasi pasar Rp 2,68 triliun.

Metrodata Electronics merupakan perusahaan penyedia solusi TIK dengan tiga fokus lini usaha, yaitu jasa distribusi, solusi, dan konsultasi. Sepanjang tahun 2018, perusahaan berhasil mengantongi laba bersih hingga Rp 288,04 miliar, naik 16,42% YoY dibandingkan tahun 2017.

Pertumbuhan laba bersih tersebut seiring dengan pendapatan perusahaan yang berhasil naik 17,5% YoY menjadi Rp 12,71 triliun dari periode sebelumnya sebesar Rp 10,82 triliun.

Peningkatan pendapatan tahun 2018 didorong oleh penjualan perangkat keras yang berkontribusi 78% atau setara Rp 9,91 triliun, diikuti perangkat lunak sebesar Rp 1,79 triliun, jasa dan pemeliharaan senilai Rp 968,88 miliar.

Klien terbesar MTDL atau porsinya di atas 10% pendapatan ialah Asus Technology Pte. Ltd, PT Hewlett-Packard Indonesia, dan Lenovo Indonesia.

Dalam siaran persnya, manajemen Metrodata mengungkapkan tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 200 miliar yang akan digunakan untuk membeli produk TIK dan untuk memperbaharui kebutuhan TIK internal perusahaan.

Sisa dana digunakan untuk meningkatkan efisiensi salah satu anak usahanya, PT Synnex Metrodata Indonesia (SNI). Selain itu, perusahaan juga meresmikan gudang seluas 22.000 meter persegi di Cibitung, Jawa Barat. Gudang tersebut diestimasi dapat menghemat biaya logistik di area Jabodetabek sekitar 35%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)