
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,72%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-1,63%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,76%), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (-2,09%), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk/BDMN (-1,83%).
Tak ada happy weekend buat IHSG walaupun bursa saham utama kawasan Asia justru ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,38%, indeks Straits Times naik 0,22%, dan indeks Kospi turun naik 0,14%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham China dan Hong Kong diliburkan seiring dengan perayaan Qingming Festival.
Kabar gembira yang datang dari AS membawa bursa saham Benua Kuning menguat. Pada hari Kamis (4/4/2019) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan dagang dengan China sudah semakin mendekati penyelesaian dan dapat diumumkan sekitar empat pekan lagi.
Kala berbicara dengan wartawan di Gedung Putih di awal pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Trump mengatakan bahwa sejumlah isu sulit dalam negosiasi dagang AS-China telah berhasil dipecahkan namun masih ada perbedaan yang perlu dijembatani.
"Perjanjian ini memiliki kesempatan yang sangat-sangat baik untuk terjadi. Saya rasa ini akan baik bagi kedua negara," kata Trump, dilansir dari Reuters.
Mantan taipan properti juga mengatakan akan bertemu Presiden China Xi Jinping bila perjanjian benar-benar bisa dituntaskan.
"Saya katakan kita akan tahu dalam empat pekan ke depan," kata Trump.
Dari pihak China, Liu He mengatakan adanya kemajuan yang sangat baik dalam pembicaraan dagang kedua negara karena adanya keterlibatan langsung dari Trump. Ia juga menambahkan bahwa meski masih ada beberapa isu yang belum disepakati, ia berharap kedua pihak akan mendapat hasil yang baik.
Memang, hawa damai dagang AS-China sudah menyeruak ketika China diketahui mengakui bahwa memang ada permasalahan terkait dengan perlindungan atas hak kekayaan intelektual dan pemaksaan transfer teknologi. Sebelumnya, China secara konsisten menolak mengakui bahwa masalah tersebut ada sehingga negosiasi menjadi berjalan lambat.
"Mereka akhirnya mengakui masalah ini untuk kali pertama. Sebelumnya mereka dalam pengingkaran," ujar Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow.
Sebagai informasi, negosiasi dagang yang digelar di Washington pada pekan ini merupakan lanjutan dari negosiasi pada pekan lalu yang digelar di Beijing. Pasca negosiasi selama 2 hari pada pekan lalu usai, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Sejatinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.
Jika kesepakatan dagang AS-China bisa segera dicapai, laju perekonomian AS dan China diharapkan bisa lebih kencang. Pada bulan lalu, China telah resmi memangkas target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 ke kisaran 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%.
Jika yang tercapai nantinya adalah pertumbuhan ekonomi di batas bawah (6%), maka bisa dikatakan bahwa perekonomian China mengalami hard landing. Damai dagang AS-China bisa menjadi kunci untuk membuat perekonomian China terlepas dari jeratan hard landing. (ank/hps)
http://bit.ly/2IeU9or
April 05, 2019 at 11:44PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mohon Maaf, No Happy Weekend Buat IHSG"
Post a Comment