Sempat Tertekan di Awal, Reli Straits Times Berlanjut

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Straits Times (STI) dibuka terkoreksi tipis 0,02% ke level 3.312,06. Akan tetapi hingga berita ini dimuat, Straits Times kembali merapat ke zona hijau dengan menguat 0,25% ke level 3.319,53.

Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 18 mencatatkan kenaikan harga, 6 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Pada pembukaan perdagangan, indeks acuan Negeri Singa sepertinya sudah terkena aksi ambil untung (profit taking) mengingat pada penutupan perdagangan Rabu (3/4/2019) Straits Times ditutup di atas level resistensinya 3.300.

Sektor yang menyokong pelemahan Straits Times adalah sektor industri produk konsumen yang anjlok 2,67%.

Dalam seminggu belakangan ini, saham di bursa Singapura terjadi reli karena didorong sentimen positif negosiasi dagang antara AS-China yang semakin menunjukkan tanda akan mengakhiri perang tarif yang sudah berlangsung kurang lebih 9 bulan.

Pada Rabu waktu setempat, Wakil Perdana Menteri China Liu He sudah kembali melanjutkan perundingan dagang dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer di Washington. Dialog tersebut direncanakan berlangsung sampai akhir pekan.

"Wakil Perdana Menteri Liu dan timnya akan berada di Washington selama 3 hari, atau mungkin lebih. Kami akan membahas isu yang belum pernah disentuh sebelumnya, termasuk penegakan hukum. Semua berjalan baik, semua mengarah ke jalan yang benar, tetapi kita memang belum sampai di tujuan. Kami berharap kita bisa lebih dekat ke tujuan pada pekan ini," papar Kudlow dalam acara yang digelar Christian Science Monitor, mengutip Reuters.

Lebih lanjut, penguatan kembali Straits Times juga didorong rilis data ekonomi yang baik. Dimana, angka Purchasing Manager's Index (PMI) untuk perusahaan swasta untuk bulan Maret naik ke level 51,8 dari sebelumnya 49,8 di bulan Februari, dilansir Trading Economics.

Dengan demikian, berarti sektor swasta masih terus menunjukkan ekspansi usaha di tengah kondisi perlambatan ekonomi global.

Pada hari ini, tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)