Search

Setelah B20 Kini B30, Kapan Implementasinya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mengimplementasikan B20 (penggunaan Bahan Bakar Nabati untuk campuran solar sebesar 20%), pemerintah kini tengah menyiapkan uji coba penggunaan B30 pada kendaraan darat.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana menuturkan sebelum B30 diterapkan, nantinya akan dilakukan berbagai macam uji standar internasional yang dikawal berbagai pihak, antara lain Kementerian ESDM, BPPT, Aprobi, Gaikindo, dan Pertamina.


"Kami sedang siapkan uji jalan (road test), akan dilakukan dalam waktu dekat dan diharapkan bisa memberikan hasil positif," ujar Dadan seperti dikutip melalui keterangan resminya, Senin (15/4/2019).


Lebih lanjut, ia menjelaskan, setelah mandatori biodiesel ditetapkan sejak 2016, dari tahun ke tahun produksi dan pemanfaatan biodiesel terus meningkat. Konsumsi domestik diharapkan meningkat melalui perluasan B20 non-PSO (public service obligation) yang diinstruksikan Presiden di 2018.

Kementerian ESDM mencatat pada tahun 2018 konsumsi domestik biodiesel naik 45% atau sekitar 3,75 juta kilo liter dibandingkan 2017.

Adapun penggunaan minyak sawit tidak hanya diterapkan untuk program B20/B30. Dadan menyebutkan pemanfaatan sawit untuk bahan bakar jenis bensin (gasolin) maupun LPG (Liquified Petroleum Gas) juga tengah dikembangkan di Indonesia.

Setelah B20 Kini B30, Kapan Implementasinya?Foto: Ilustrasi biodiesel (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Indonesia, lanjut Dadan, adalah negara yang pertama mengembangkan sawit untuk bensin melalui co-prosessing. Ia menjelaskan minyak sawit dicampurkan ke kilang dengan proses cracking menggunakan katalis Merah Putih yang juga merupakan produksi anak bangsa dan akan menghasilkan bensin dan LPG di akhir proses.

Kelebihan lain dari co-prosessing ini, imbuh Dadan, negara masih dapat menggunakan kilang eksisting, sehingga lebih hemat dalam proses produksinya.

"Yang digunakan adalah kilang eksisting, hanya ditambahkan proses di tengahnya untuk menghasilkan bensin dan LPG," katanya.


Terkait harga, bensin dari sawit ini nantinya masih akan tergantung dari harga bahan baku sawitnya. Ia menyebut,pastinya akan ada mekanisme yang saling menguntungkan, bisa melalui insentif atau bentuk lain.

"Karena kami tahu hingga saat ini, di lapangan itu kalau harga minyak goreng selalu lebih mahal dari bahan bakar," tandas Dadan. (prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2UD4xxC
April 15, 2019 at 03:29PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Setelah B20 Kini B30, Kapan Implementasinya?"

Post a Comment

Powered by Blogger.