
Sebelumnya, pada perdagangan Selasa (2/4/2019) bursa saham domestik ditutup di teritori positif dengan penguatan sebesar 0,36% di level 6.476,07.
Performa IHSG senada dengan kinerja mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang diperdagangkan di zona hijau: indeks Straits Times naik 0,74%, indeks Kospi juga naik 0,41%, indeks Hang Seng naik tipis 0,21%, indeks Shanghai menguat 0,2%, namun indeks Nikkei terkoreksi tipis 0,02%.
Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya menyebutkan, pemerintah AS memberikan China waktu hingga 2025 terkait komitmen pembelian komoditas asal Negeri Paman Sam seperti kedelai dan produk energi dalam jumlah besar.
Upaya itu dilakukan AS untuk menekan defisit neraca perdagangan AS dengan China yang menembus US$ 419,2 miliar. Sebaliknya, dalam kesepakatan dagang baru disebutkan, AS meminta izin China agar perusahaan dari negara asalnya bisa memiliki 100% kepemilikan bagi perusahaan yang beroperasi di China.
"Yang tidak kalah pentingnya dari perjanjian dagang antara Amerika dan China adalah membaiknya sektor manufaktur China yang berarti akan mendukung stabilisasi dalam ekonomi global," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas, Kamis (4/4/2019).
Dengan demikian, IHSG hari ini berpotensi menguat dan diperdagangkan pada level 6.450-6.850. Namun pergerakan anomali bisa saja terjadi dalam jangka waktu pendek.
Sementara itu secara teknikal, MNC Sekuritas memperkirakan saat ini IHSG masih berada pada awal wave (iii) dari wave (v) dan apabila IHSG mampu menembus level 6.525 maka akan berlanjut menuju 6.600-6.650.
"Skenario ini akan berlaku apabila IHSG tidak terkoreksi melebihi 6.391," tulis MNC Sekuritas.
Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan melaju pada level batas bawah (support) 6.430 - 6.391 dan batas atas (resistance) 6.525 - 6.600.
(tas)
https://ift.tt/2TZw0o8
April 04, 2019 at 03:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS-China Sepakat, IHSG Berpotensi Melaju Lagi"
Post a Comment