Search

Bursa Global Tutup, Bursa Asia Berakhir di Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Asia yang masih buka, saat bursa global tutup karena Jumat Agung, pada perdagangan hari Jumat (19/4/2019) ditutup pada zona hijau.

Indeks Nikkei menguat 0,5%, Kospi naik 0,11%, sedangkan Shanghai terdongkrak 0,63%. Adapun beberapa bursa saham lain seperti di Hong Kong, Singapura, dan Indonesia tutup karena adanya hari libur Jumat Agung.

Penguatan bursa Tokyo didorong oleh saham perusahaan video game kenamaan, Nintendo yang terbang hingga 14,12%. Penyebabnya adalah ijin penjualan konsol Nintendo Switch di China yang akhirnya dimenangkan oleh raksasa teknologi Tencent.

Tak heran pelaku pasar gemira ria. Pasalnya Tencent merupakan perusahaan kelas dunia yang sudah terbukti berhasil di industri video game, contohnya Player Unknown Balttleground Mobile (PUBG-Mobile). Selain itu Tencent juga menguasai pasar pesan singkat (messenger) WeChat, yang membuatnya punya akses yang luas ke pasar.

Reputasi 'tangan dingin' Tencent membuat masa depan penjualan Nintendo Switch di China kian cerah. Apalagi diketahui bahwa China adalah pasar video gim terbesar di seluruh permukaan bumi.

Saham-saham benua kuning juga masih terbawa suasana positif dari Wall Street yang pada perdagangan kemarin (18/4/2019) hijau pekat. Rilis laporan keuangan sejumlah emiten mampu mengangkat tiga indeks utama Wall Street ke zona hijau: Dow Jones menguat 0,42%, S&P 500 naik 0,16%, sedangkan Nasdaq terangkat 0,02%.

Data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) bulan Maret yang tumbuh hingga 1,6% MoM terbukti mampu memberi energi positif di bursa saham Wall Street. Sebab sebelumnya konsensus memprediksi pertumbuhan penjualan ritel hanya sebesar 0,9% MoM, seperti yang dilansir Trading Economics. Artinya ada elemen kejut. Ternyata ekonomi Negeri Paman Sam masin kuat, dibuktikan tingkat konsumsi masyarakat yang terjaga.

Sentimen damai dagang AS-China, walaupun tipis, juga memberi bantuan energi positif pada saham-saham Asia. Juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng mengatakan bahwa ada progres baru pada negosiasi kedua negara, meskipun belakangan dirinya mengatakan masih ada yang perlu diselesaikan.

Setelah Wakil Perdana Menteri China, Liu He menyelesaikan dialog dengan Washington beberapa waktu lalu, perundingan memang terus dilanjutkan. Meskipun dari jarak jauh. Pelaku pasar juga masih menanti pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping, yang dikabarkan akan dilangsungkan di Florida, walau belum ada pengumuman tanggal. Secara umum auranya masih positif.

Rilis data China juga bisa dibilang cemerlang. Jumlah investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) periode Maret dibacakan sebesar US$ 36,19 miliar, atau tumbuh sebesar 4,9% YoY. Dengan begitu, FDI China pada kuartal I-2019 (Januari-Maret) masih bisa naik sebesar 6,5% YoY. Hal tersebut membuktikan perekonomian China sudah mulai membaik, setelah diterpa perlambatan ekonomi yang cukup parah tahun lalu.

Sebelumnya, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China kuartal I-2019 yang dibacakan hari Rabu (17/4/2019) juga cemerlang. Masih tumbuh 6,4% YoY pada saat konsensus memperkirakan di angka 6,3%. Sebuah bukti kuat bahwa titik paling rendah perekonomian China telah lewat. Saatnya bergerak naik.

Kala AS dan China memberikan sinyal-sinyal positif, maka dampaknya juga akan mendunia. Seluruh jagat raya akan merasakan cipratan energi positif. Maklum, kedua negara tersebut merupakan kekuatan ekonomi terbesar di dunia, untuk saat ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Gn8RXW
April 20, 2019 at 02:31AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bursa Global Tutup, Bursa Asia Berakhir di Zona Hijau"

Post a Comment

Powered by Blogger.