Jokowi menanyakan soal pengembangan game online seperti PUBG dan mobile legends yang sekarang ini kian digandrung masyarakat milenial Indonesia.
Lalu berapa besaran bisnis game online di Indonesia? Sebuah lembaga riset, Newzoo mencatat total pendapatan industri game di Indonesia pada tahun 2017 mencapai US$ 880 juta dengan jumlah pemain mencapai 43,7 juta orang. Indonesia tercatat sebagai pasar industri game terbesar ke-16 di dunia.
Namun sayangnya game-game buatan developer dalam negeri hanya mendapatkan pangsa pasar 0,4% dari total game yang beredar di Indonesia. Artinya, developer lokal hanya mendapat bagian US$ 3,52 juta, sedangkan US$ 876,4 sisanya berhamburan ke berbagai negara lain.
![]() |
Bandingkan dengan Jepang, di mana industri game lokal bisa mendapatkan 81% pangsa pasar secara keseluruhan. China pun tak kalah jauh, di mana 68% pangsa pasar game dikuasai oleh produk dalam negeri.
Hal ini agaknya berhubungan erat dengan jumlah investasi pada industri game Tanah Air yang hanya sebesar US$ 2 juta. Jika dibandingkan dengan China yang mampu menyerap investasi US$ 5 juta bagi developer lokal, maka ini bagaikan bumi dan langit.
Mirisnya lagi, jumlah investasi di sektor game lokal Indonesia masih kalah jauh dari developer negara-negara tetangga seperti Vietnam, yang mampu menyerap US$ 50 juta. Jika dibandingkan, seperti 1 banding 10.
Kalau sudah begini, wajar apabila potensi uang keluar melalui transaksi di sebuah game sangat besar, seperti apa yang disampaikan otoritas moneter ke publik.
Fenomena ini bisa terjadi lantaran ekosistem game di Indonesia yang masih belum berpihak pada developer lokal. Di China misalnya, game yang berasal dari luar negeri tak serta merta bisa begitu saja dirilis.
Simak video adu visi Jokowi - Sandi soal game online di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC] (roy/roy)
http://bit.ly/2DeEUbI
April 15, 2019 at 09:11PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dibahas di Debat Capres, Ini Potensi Bisnis PUBG Cs"
Post a Comment