
Bagaimana tidak? Cukup 3 hari saja perdagangan, sudah mampu membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih tinggi 1,58% ke level 6.507,22 pada penutupan perdagangan Kamis (18/4/2019).
Level IHSG tersebut tidak lepas dari adanya optimisme pelaku pasar akan kondisi perekonomian Indonesia ke depan. Indikasi kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin) versi hasil hitung cepat, atas pesaingnya Prabowo-Sandiaga, seakan menghapus potensi ketidakpastian dalam 5 tahun mendatang.
Maklum, kalau presiden tetap dijabat petahana (Jokowi), maka arah kebijakan negara juga kemungkinan besar tak akan banyak berubah. Dengan begitu pasar keuangan dalam negeri masih berpotensi menyerap modal asing lebih banyak.
"Kami pikir terpilihnya kembali Jokowi sebagai Presiden Indonesia akan memicu lebih banyak arus modal asing masuk ke pasar saham Indonesia," kata Hariyanto Wijaya, Analis Senior PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dalam Strategy Focus yang dirilis, Kamis (18/04/2019).
Namun akankah sentimen tersebut tetap berlanjut pada perdagangan pekan depan?
Kalaupun masih ada, Jokowi Effect kemungkinan besar tak akan sebesar pada pekan ini. Pasalnya energi pendorong dari indikasi kemenangan Jokowi sudah dikeluarkan pada Kamis (18/4/2019). Euforia sudah meledak, dan sekarang kembali ke realita dunia nyata.
BERLANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>
(taa/tas)
http://bit.ly/2VXGCWf
April 21, 2019 at 07:47PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Effect Mulai Mereda, Apa Sentimen Terkuat Pekan Depan?"
Post a Comment