Jakarta, CNBC Indonesia - Data indeks manajer pembelian atau PMI manufaktur telah dirilis di sejumlah negara negara Asia, Eropa, bahkan Amerika Serikat. Hasilnya hanya China yang menunjukan adanya kenaikan di sektor pabrikan dengan indeks PMI di atas 50. Dengan angka ini, industri manufaktur China diprediksi bakal kembali ekspansif.
Lantas apa kata ekonom senior Raden Pardede terkait kenaikan PMI di China ini? Simak dalam wawancara Erwin Surya Brata dengan Ekonom Senior Raden Pardede di Closing Bell, CNBC Indonesia (Selasa, 02/04/2019) berikut ini.
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2uGKw9V
April 03, 2019 at 06:46PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
BI Pangkas Suku Bunga 25 bps, Ini Pandangan Ekonom!
Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Bank Indonesia untuk kembali memangkas suku bunga acuan, BI 7DR… Read More...
Suku Bunga Turun, IHSG Siap Tancap Gas
Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin … Read More...
Kacau! Minyak di Blok Rokan Banyak di Curi, Begini Modusnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Pencurian minyak di Blok Rokan makin masif saja, pelakunya diduga orang-o… Read More...
Sri Mulyani Beberkan Alasan Kembali Menjadi Menteri Keuangan
Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Mulyani Indrawati kembali menjadi Menteri Keuangan Republik Indonesia… Read More...
Pipa Pertamina Terbakar, Akhirnya KCIC Minta Maaf
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengaku akan bertanggung jawab ata… Read More...
0 Response to "Kenaikan PMI China Bukan Simbol Penguatan Ekonomi Asia"
Post a Comment