Search

Masih Bimbang Dipersimpangan Jalan, Harga Emas Stagnan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di pasar dunia pada perdagangan hari Kamis (4/4/2019) pagi ni masih belum banyak bergerak.

Hingga pukul 10:00 WIB, harga emas kontrak Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) stagnan di posisi US$ 1295,3/troy ounce setelah terkoreksi 0,01% Rabu kemarin (3/4/2019).

Adapun harga emas di pasar spot menguat 0,1% ke level US$ 1290,88/troy ounce setelah turun 0,24% kemarin.

Selama sepekan harga emas di bursa COMEX dan spot naik masing-masing sebesar 0,43% dan 0,06% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun rata-rata kenaikan harga keduanya sebesar 0,86%.

Dari Benua Biru, nasib perceraian Inggris dengan Uni Eropa yang masih belum menemukan titik temu masih membuat investor cenderung enggan untuk agresif berinvestasi pada aset-aset berisiko.

Bahkan Presiden Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker melontarkan nada-nada yang pesimis tentang nasib Brexit.

"Tanggal 12 April adalah tenggat waktu terakhir. Tidak memungkinkan lagi untuk perpanjangan waktu. No-Deal pada tengah malam 12 April adalah skenario yang sangat mungkin terwujud, sesuatu yang harus siap diterima oleh Uni Eropa," kata Jean-Claude Juncker, Presiden Komisi Uni Eropa, mengutip Reuters.

Seperti yang diketahui, karena parlemen Inggris tidak berhasil mencapai kesepakatan atas proposal Brexit minggu lalu, maka batas waktu perpanjangan Brexit yang diberikan oleh Uni Eropa hanya sampai tanggal 12 April. Artinya 8 hari lagi.

Bila benar sampai terjadi No Deal Brexit (keluar tanpa kesepakatan apapun), maka perekonomian Inggris terancam terkontraksi hingga 8%. Pasalnya Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar Negeri Ratu Elizabeth. Kala keduanya menetapkan bea impor, maka tentu saja aktivitas perdagangan terganggu.

Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian seperti ini, emas agaknya masih memiliki tempat tersendiri di hati para investor. Maklum, karena nilainya yang relatif stabil, emas sering dijadikan sebagai pelindung nilai.

Akan tetapi, aura positif damai dagang Amerika Serikat (AS)-China juga memberikan tarikan ke bawah pada pergerakan harga emas.

Sejak Rabu (3/4/2019) waktu setempat, Wakil Perdana Menteri China, Liu He memulai perundingan dagang dengan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer di Washington. Menurut jadwal yang beredar, dialog antara negosiator kedua negara akan berlangsung hingga akhir pekan ini.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow pun telah menegaskan bahwa AS dan China sama-sama menginginkan sebuah kesepakatan yang segera dapat dicapai.

"Kita sudah sampai di titik di mana dua pemerintah ingin adanya kesepakatan. Dua presiden ingin ada kesepakatan, dan mereka harus melalui tahap akhir ini. Pekan ini menjadi sangat penting," tutur Kudlow, mengutip Reuters.

Bila hubungan dagang AS-China yang merupakan perekonomian terbesar di dunia kembali lancar maka perlambatan ekonomi global dapat dihentikan. Gairah ekonomi seluruh dunia juga bisa kembali memanas. Pertumbuhan ekonomi pun berpeluang melaju kencang.

Kalau sudah begitu, maka investor akan berpikir dua kali untuk berinvestasi emas. Pasalnya imbal hasil yang didapat dari memegang emas relatif kecil. Instrumen berisiko lain akan lebih menarik dan membuat emas makin ditinggalkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2UpQBWT
April 04, 2019 at 05:04PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Masih Bimbang Dipersimpangan Jalan, Harga Emas Stagnan"

Post a Comment

Powered by Blogger.