Search

Meski Stok Turun, Harga CPO Masih Tertekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Prediksi penurunan stok minyak sawit Malaysia di bulan Maret masih mampu mengangkat harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada perdagangan hari Selasa (9/4/2019).

Hingga pukul 14:00 WIB, harga CPO berjangka kontrak Juni di Bursa Malaysia Derivatives Exchange menguat 1,32% ke posisi MYR 2.229/ton (US$ 544,58/ton).

Penguatan harga terjadi setelah koreksi sebesar 1,08% pada perdagangan sehari sebelumnya (8/4/2019).

Pada posisi yang sekarang, harga CPO tercatat naik 3,53% selama sepekan secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun 2019, juga naik sebesar 5,09%.

Pelaku pasar masih menantikan data resmi pergerakan minyak sawit Malaysia yang akan dibacakan oleh Malaysia Palm Oil Board (MPOB) pada hari Rabu (10/4/2019).

Pada data tersebut akan diungkapkan jumlah produksi, ekspor, dan stok minyak sawit Negeri Jiran periode bulan Maret.

Sebelumnya, sebuah survei yang dilakukan oleh Reuters memperkirakan stok bulan Maret akan turun sebesar 6,4% menjadi tinggal 2,85 juta ton. Jika benar, maka itu merupakan yang paling rendah dalam 5 bulan.

Namun sekali lagi, prediksi tersebut harus dikonfirmasi untuk dapat membuat harga CPO kembali meroket.

Bila ternyata stok tidak berkurang seperti yang diprediksi, atau bahkan meningkat. maka akan menjadi berita buruk di pasar minyak sawit global.

Itu terjadi karena Malaysia merupakan produsen sawit terbesar ke-2 di dunia. Capaian produksi tahun 2018 yang sebesar 19,5 juta ton hanya kalah dari Indonesia yang mencapai 47,4 juta ton.

Kala pasokan menumpuk di Malaysia, maka keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) global juga akan terganggu. Lagi-lagi harga yang akan menjadi tumbal.

Disamping itu, pelaku pasar juga menantikan data perkembangan ekspor sawit periode 1-10 April 2019 yang akan dibacakan oleh beberapa surveyor kargo juga pada hari Rabu (8/4/2019).

Data tersebut akan menjadi acuan pelaku pasar akan cerminan permintaan di pasar minyak nabati global.

Beberapa pelaku industri meyakini permintaan di bulan April akan meningkat akibat adanya bulan Ramadhan yang jatuh pada bulan Mei.

Jelang Ramadhan, pedagang besar biasanya akan membeli lebih banyak satu atau dua bulan sebelumnya untuk mengamankan inventori.

Maklum, permintaan minyak goreng (yang banyak berasal dari sawit) akan meningkat pada bulan puasa. Maraknya jamuan buka puasa bersama sepanjang bulan menjadi dalang yang menyebabkan hal itu.

TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2WTLaNt
April 09, 2019 at 10:08PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Meski Stok Turun, Harga CPO Masih Tertekan"

Post a Comment

Powered by Blogger.