Keputusan itu dibuat saat para pemegang saham mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa di sebuah hotel di Tokyo.
Pertemuan tersebut adalah pertemuan pertama sejak penangkapan Ghosn (65) yang mengejutkan pada 19 November.
Rapat tersebut sepakat memecat Ghosn dan mengakhiri tugasnya di perusahaan yang sempat ia bantu keluar dari masalah keuangan itu. Para pemegang saham juga menyetujui mosi untuk menggantikan Ghosn dengan chairman Renault Jean-Dominique Senard.
Sebelumnya, Nissan memecat Ghosn sebagai chairman segera setelah penangkapan pertamanya, tetapi keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa tetap diperlukan untuk mengeluarkannya dari susunan dewan perusahaan, tulis AFP.
CEO Nissan Hiroto Saikawa membuka pertemuan itu dengan membungkuk dalam sebagai tanda permintaan maaf kepada para hadiri. Ia dalam pidatonya menguraikan tuduhan terhadap mantan mentornya tersebut, menuduhnya menyalahgunakan dana dan berusaha menyembunyikan kompensasinya.
"Kita harus mengakui bahwa ada masalah yang signifikan dengan tata kelola perusahaan kita," katanya. Ia menambahkan bahwa dirinya "sangat terkejut ketika saya mengetahui kesalahannya."
"Tata kelola Nissan tidak bekerja dengan baik. Saya benar-benar menyesal," kata pemegang saham berusia 77 tahun, Isamu Beppu kepada AFP.
"Jika tidak ada pembaruan dari tata kelolanya, tidak akan ada kemajuan," tambahnya.
Ghosn menghadapi tiga dakwaan terpisah. Dua yang pertama berkaitan dengan dugaan menyembunyikan sekitar US$ 80 juta (Rp 1,1 triliun) pendapatan dari dokumen resmi kepada pemegang saham.
Tuduhan ketiga, adalah ia berusaha untuk mentransfer kerugian pribadi kepada Nissan dan membayar kontak Saudi yang memberikan jaminan menggunakan dana perusahaan.
Pekan lalu, jaksa penuntut menangkap kembali Ghosn, yang dibebaskan dengan jaminan, atas tuduhan tambahan bahwa ia mentransfer uang Nissan ke dealer di Oman dan menyedot jutaan dolar untuk pengeluaran pribadinya sendiri, termasuk pembelian kapal pesiar mewah.
Jaksa penuntut yakin Ghosn memindahkan dana Nissan sebesar US$ 15 juta antara akhir 2015 dan pertengahan 2018 dan menggunakan US$ 5 juta dari itu untuk keperluannya sendiri.
Pada Jumat, Pengadilan Distrik Tokyo memutuskan bahwa jaksa penuntut dapat memiliki waktu setidaknya hingga 14 April untuk menginterogasi Ghosn, yang menyangkal melakukan kesalahan. Periode ini dapat diperpanjang untuk 10 hari ke depan jika pengadilan mengizinkan, yang berarti Ghosn tidak mungkin bebas dalam waktu dekat.
Penangkapan kembali Ghosn pada Kamis terjadi kurang dari sebulan setelah ia secara dramatis dibebaskan dengan jaminan. Ia membayar sekitar US$ 9 juta untuk mendapatkan pembebasannya.
Tepat sebelum penangkapannya kembali, Ghosn muncul di Twitter untuk mengumumkan konferensi pers 11 April, Ghosn juga memberikan wawancara ke saluran televisi TF1 Prancis sesaat sebelum dia ditahan, di mana dia kembali mengecam kehancurannya sebagai "rencana" Nissan dan menyuarakan kekhawatiran bahwa dia mungkin tidak akan diadili yang adil.
![]() |
"Sudah jelas itu adalah sebuah rencana," kata Ghosn, sambil menambahkan, "Semuanya harus diletakkan di atas meja. Tentu saja, saya punya nama."
"Beberapa dari mereka sudah Anda lihat di media, tetapi ada yang belum ada di media," katanya.
Dia mengatakan kehancurannya didalangi oleh orang-orang yang takut integrasi lebih dekat antara Nissan dan mitra Prancisnya Renault.
Alasan lain untuk "rencana" itu adalah "memburuknya kinerja Nissan selama dua tahun," katanya.
Saksikan video pernyataan CEO Nissan berikut ini.
(prm)
http://bit.ly/2ImowJt
April 08, 2019 at 10:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nissan Resmi Tendang Keluar Carlos Ghosn"
Post a Comment