Search

Perang Dagang AS-Eropa Dimulai! Wall Street Bakal Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) diprediksi cenderung melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (9/4/2019).

Pada pukul 18.30 WIB, kontrak futures Dow Jones dan Nasdaq Composite yang menjadi cerminan pembukaan bursa saham Wall Street (pre-market) mengimplikasikan pelemahan tipis masing-masing sebesar 21,02 poin dan 7,99 poin, sementara kontrak futures S&P 500 terkoreksi 3,07 poin.

Sepanjang pekan lalu, Wall Street mencatatkan penguatan disokong oleh optimisme damai dagang antara AS dan China. Dialog perwakilan dagang kedua negara akan kembali dilanjutkan melalui video conference.


Namun, Pejabat Gedung Putih Clete Willems mengatakan bahwa AS masih belum puas terutama atas isu yang menjadi penghalang tercapainya kesepakatan, seperti hambatan tarif, transfer teknologi paksa, dan pencurian hak kekayaan intelektual, dilansir Reuters.

"Kami membuat kemajuan dalam berbagai hal, dan ada beberapa hal dimana kami belum puas," ujarnya di sela-sela acara Kamar Dagang AS pada Senin (8/4/2019), dikutip Reuters.

Lebih lanjut, implikasi pelemahan bursa Wall Street banyak dipengaruhi oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap earnings season kuartal I-2019 alias musim laporan keuangan, yang diprediksi akan mencatatkan rapor merah.


J.P Morgan Chase & Co dan Wells Fargo, diberitakan akan mengumumkan kinerja mereka pada Jumat (12/4/2019), dilansir CNBC International.

Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan rata-rata laba bersih emiten yang masuk indeks S&P 500 terkontraksi 2,3% year-on-year (YoY) pada kuartal I-2019. Jika prediksi tersebut terjadi, berarti akan menjadi penurunan laba bersih pertama bagi S&P 500 sejak kuartal II-2016.

Terlebih lagi, investor dibuat resah dengan kemungkinan perang dagang antara AS dan Uni Eropa. Pasalnya, hari Senin perwakilan dagang AS Robert Lighthizer telah mengajukan proposal pengenaan tarif impor sebesar US$ 11 miliar untuk produk-produk Uni Eropa.


Langkah ini merupakan respons AS untuk melindungi Boeing atas kebijakan subsidi diam-diam yang diberikan Uni Eropa kepada Airbus, pabrikan konsorsium milik negara-negara Uni Eropa.

Uni Eropa dan Amerika Serikat telah berjuang selama lebih dari satu dekade atas klaim bantuan illegal yang diberikan kepada perusahaan pesawat raksasa Boeing dan Airbus. Kedua negara diketahui telah menggelontorkan banyak subsidi agar bisa memperoleh keuntungan dalam bisnis pesawat global, dilansir CNBC International.

"Tujuan utama kami adalah mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa untuk mengakhiri semua subsidi WTO yang tidak konsisten terhadap pesawat sipil besar. Saat Uni Eropa mengakhiri subsidi yang berbahaya tersebut, bea impor tambahan yang dikenakan AS dapat dicabut," ujar Lighthizer dikutip CNBC International.

Pada hari ini, investor akan mencermati rilis data ekonomi di antaranya Indeks Optimisme Ekonomi bulan April versi IBD/TIPP pada pukul 21:00 WIB dan data lowongan pekerjaan (di luar industri pertanian) periode Februari pada pukul 22:00 WIB

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2U9kiXL
April 10, 2019 at 02:01AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Perang Dagang AS-Eropa Dimulai! Wall Street Bakal Melemah"

Post a Comment

Powered by Blogger.