Search

Simak! Indofood Buyback Saham, BCA Tunjuk Direksi Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali hari dengan pelemahan sebesar 0,16% ke level 6.468,26, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertambah dalam hingga mencapai 1,05% per akhir sesi 2 ke level 6.410,17, Kamis (11/4/2019).

Walaupun senada dengan mayoritas indeks saham kawasan Asia lainnya yang juga ditransaksikan di zona merah, kinerja IHSG menjadi yang terburuk kedua. Nasib IHSG hanya lebih baik dibandingkan indeks Shanghai yang anjlok sebesar 1,6%.


Sebelum membuka perdagangan hari ini, Jumat, ada baiknya melihat kembali peristiwa yang dilakukan emiten di hari perdagangan kemarin.

1. Sediakan Capex Rp 1 T, Elnusa Perkuat Bisnis Hulu Migas
PT Elnusa Tbk (ELSA) di tahun ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 1 triliun, naik dari anggaran tahun lalu yang senilai Rp 600 miliar. Kenaikan investasi ini akan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam menggarap proyek di hulu migas.

2. Terancam Mobil Listrik, AUTO Anggarkan Capex Rp 800 M
Emiten produsen komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 800 miliar pada tahun ini, meningkat dari tahun sebelumnya Rp 212,6 miliar. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk menambah kapasitas produksi, menambah produk baru dan investasi.

3. Kuartal I-2019, Bumi Resources Minerals Cetak Laba Rp 1,23 M
Investor yang memiliki saham emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), bisa sedikit lega.

Pada kuartal I tahun ini, BRMS akhirnya mampu kembali mengantongi keuntungan sebesar US$ 86.650 atau setara Rp 1,23 miliar (kurs Rp 14.200/US$). Ini menjadi kuartal pertama yang untung, sejak kuartal 4-2016.

4. BCA Bagi Dividen Rp 340/Saham dan Tunjuk Wapresdir Baru
Rapat Umum Pemegang Sahan (RUPS) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyetujui pembagian dividen Rp 340/saham.

Namun, karena sudah ada dividen interim Rp 85/saham yang dibayarkan pada 21 Desember 2018 lalu, maka dividen yang akan dibagikan emiten berkode BBCA pada tahun ini adalah Rp 225/saham.

5. Indofood Buyback Saham Anak Usaha di Singapura
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan melakukan pembelian kembali seluruh saham anak usahanya Indofood Agri Resources Ltd (IFAR). Saham anak usaha ini tercatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).

Indofood akan melakukan pembelian seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh namun tak termasuk saham treasury. Pembelian kembali saham ini akan dihargai senilai S$0,28/saham yang sudah termasuk dividen yang akan diterima.

6. AirAsia Siap Rights Issue, 15 Sekuritas Diseleksi!
Emiten penerbangan PT Airasia Indonesia Tbk (CMPP) berencana mencari pendanaan tambahan lewat mekanisme penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue.

7. Merugi 7 Tahun, Krakatau Steel Terancam Delisting?
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan tidak akan serta merta langsung menghapuskan pencatatan saham emiten produsen baja pelat merah, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) kendati perusahaan sudah merugi 7 tahun beruntun sejak 2012.

8. Derita Rugi 7 Tahun, BEI Awasi Ketat Produsen Rokok Bentoel
Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau emiten produsen rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) karena masih mencatatkan kerugian sejak 7 tahun lalu.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia menjelaskan, pihaknya memonitoring perusahaan tercatat berdasarkan sektornya terlebih dulu, setelah itu fokus ke tiap perusahaan dan membandingkan kinerja dengan industri yang sama

9. Mau Akuisisi, Dewata Freightinternational Siap Rights Issue
Emiten logistik dan transportasi PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) berencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 280 juta saham baru.

10. Ekspansi, Emiten Perhiasan Ini Rilis MTN Syariah Rp 300 M
Emiten produsen perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berniat menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) syariah mudharabah senilai Rp 300 miliar.

Dalam keterbukaan informasi, manajemen HRTA menyatakan jumlah pendapatan yang dibagihasilkan kepada investor efek utang itu adalah 10,75% per tahun selama 3 tahun. (prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Kr4Uq7
April 12, 2019 at 02:52PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Simak! Indofood Buyback Saham, BCA Tunjuk Direksi Baru"

Post a Comment

Powered by Blogger.