
Optimisme terkait damai dagang AS-China dan positifnya ekonomi di Asia masih menjadi motor yang ampuh dalam mendorong penguatan bursa saham Benua Kuning.
Sepanjang pekan lalu, AS dan China menggelar negosiasi dagang selama 3 hari di Washington, pascanegosiasi yang sebelumnya digelar di Beijing.
Dalam negosiasi pekan lalu di Washington, delegasi AS masih dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, sementara delegasi China tetap dikomandoi oleh Liu He yang merupakan Wakil Perdana Menteri.
Liu He mengatakan bahwa sebuah konsensus baru terkait dengan teks kesepakatan dagang kedua negara telah dicapai.
Seperti dilaporkan Xinhua yang dikutip dari CNBC International, Presiden China Xi Jinping, melalui pesan yang dititipkan kepada Liu He mengatakan kepada Presiden AS Donald Trump bahwa kedua belah pihak telah mencapai perkembangan yang baru dan substansial terkait dengan isu-isu penting bidang perdagangan dalam sebulan terakhir.
Xi mengatakan bahwa dirinya berharap kedua belah pihak akan terus bekerja bersama untuk menyelesaikan negosiasi terkait dengan teks kesepakatan dagang secepat mungkin.
Pada pekan ini, dialog dagang kedua negara dilanjutkan melalui video conference.
Selain itu, rilis data ekonomi yang oke ikut membuat bursa saham Asia menghijau. Kemarin (8/4/2019), cadangan devisa Singapura periode Maret 2019 diumumkan naik menjadi S$ 400,2 miliar, dari yang sebelumnya S$ 395,2 miliar pada bulan Februari, menandai kenaikan yang ketiga secara beruntun.
Dengan cadangan devisa yang kian berlimpah, Monetary Authority of Singapore selaku bank sentral Singapura punya amunisi yang lebih banyak yang bisa digunakan dalam menstabilkan pergerakan dolar Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
http://bit.ly/2uWqhoJ
April 10, 2019 at 12:34AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa Asia Kompak Menguat, 2 Faktor Ini Jadi Kunci!"
Post a Comment