Pada pukul 11:10 WIB, SGD 1 setara dengan Rp 10.315,58, dolar Singapura menguat tipis 0,08% di pasar spot melansir data Refinitiv. Pada perdagangan Jumat (27/12/2019), dolar Singapura menguat 0,1%.
Penguatan di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli dolar Singapura di dalam negeri. Berikut data yang diambil dari beberapa situs resmi bank nasional pada pukul 11:20 WIB.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
Bank BNI | 10.287,00 | 10.350,00 |
Bank BRI | 10.267,30 | 10.406,07 |
Bank Mandiri | 10.290,00 | 10.345,00 |
Bank BTN | 10.157,00 | 10.461,00 |
Bank BCA | 10.309,93 | 10.330,40 |
CIMB Niaga | 10.051,38 | 10.569,85 |
Baik rupiah maupun dolar Singapura sama-sama mendapat sentiment positif dari kesepakatan dagang fase I antara AS dengan China. Tetapi dolar Singapura mendapat keuntungan lebih besar, melihat sejak awal tahun rupiah masih mencatat penguatan 2,18%.
Selain itu, Singapura menjadi salah satu negara yang terkena dampak besar dari perang dagang AS-China. Perekonomian Negeri Merlion mengalami pelambatan yang signifikan akibat perang dagang AS-China yang sudah berlangsung selama 18 bulan.
Pemerintah Singapura sampai harus memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5-2,5%.
Dengan tercapainya kesepakatan dagang fase I, perekonomian global diharapkan akan kembali bangkit dan mengerek naik perekonomian Singapura.
Kesepakatan dagang fase I memang sudah tercapai beberapa pekan lalu, tetapi sinyal akan diteken dalam waktu dekat yakni di awal Januari semakin menguat pada pekan lalu.
Pada hari Senin (23/12/2019), CNBC International melaporkan China akan menurunkan bea masuk terhadap 850 produk dari AS mulai 1 Januari. Sehari setelah itu Presiden AS, Donald Trump, menyebut kesepakatan dagang fase I sudah hampir selesai, dan akan ada upacara penandatanganan dengan Presiden China Xi Jinping.
"Ya, kami akan mengadakan upacara penandatanganan," kata Trump kepada wartawan, seperti dilansir dari Reuters.
China juga mengkonfirmasi hal tersebut, pada hari Rabu (25/12/2019). Pemerintah Beijing mengatakan sedang melakukan pembicaraan mengenai upacara penandatangan kesepakatan dagang fase I dengan Washington.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)https://ift.tt/2ZA5Yfg
December 30, 2019 at 06:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Garang di Depan Dolar AS, Rupiah Justru Loyo Lawan Dolar SGD"
Post a Comment