
Hal tersebut diungkapkan oleh Bank Indonesia (BI) dalam siaran pers yang dimuat pada laman resmi, Senin (8/4/2019).
Namun ternyata nilai cadangan devisa RI tidak sampai separuh dari cadangan devisa negara tetangga, Singapura.
Pasalnya berdasarkan data dari Bank Sentral Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS), posisi cadangan devisa Negeri Singa per akhir Februari 2019 mencapai US$ 292,5 miliar. Artinya, cadangan devisa Indonesia hanya 42,58% dari Singapura.
Dengan jumlah tersebut, cadangan devisa Singapura merupakan yang paling tinggi di kawasan Asia Tenggara. Disusul oleh Thailand yang sebesar US$ 212,2 miliar per akhir Maret 2019.
Namun setidaknya Indonesia masih bisa berdiri di posisi ke-3. Tidak terlalu buruk. Merah Putih mampu mengungguli cadangan devisa Negeri Jiran yang senilai US$ 103 miliar per akhir Maret 2019.
Pada posisi akhir Maret 2019 cadangan devisa Indonesia masih bisa membiayai impor selama 7 bulan penuh. Meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (Februari) yang hanya mampu membiayai impor selama 6,9 bulan.
Pun dinilai dari segi kemampuan membiaya impor, Indonesia juga menempati peringkat yang sama, yaitu ke-3 diantara negara-negara ASEAN.
Namun kali ini posisi puncak masih dipegang oleh Thailand yang mampu membiayai impor untuk 8,6 bulan.
Sebagai catatan, standar kecukupan internasional cadangan devisa negara adalah setara dengan 3 bulan impor barang dan jasa. Maka sejatinya posisi cadangan devisa RI masih jauh di atas standar kecukupan internasional.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/dru)
http://bit.ly/2uQlSUm
April 08, 2019 at 08:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cadangan Devisa RI Tak Sampai Separuhnya Milik Singapura"
Post a Comment