Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi Indonesia tertekan pada pekan ini. Tekanan tersebut tampak dari kenaikan imbal hasil (yield). Sepanjang pekan ini, yield obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun naik 19,6 basis poin (bps) ke posisi tertinggi sejak 15 Maret. Kenaikan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang tertekan karena aksi jual. Berikut perkembangan yield obligasi tenor 10 tahun sejumlah negara yang punya peringkat sama dengan Indonesia (BBB- versi S&P) sepanjang pekan ini: Terlihat bahwa yield obligasi negara-negara berkembang cenderung naik, pertanda ada tekanan jual. Ke mana arus modal pergi?
Sepertinya aliran modal mengarah ke pasar obligasi Amerika Serikat (AS). Selama minggu ini, yield obligasi pemerintah AS turun 5,4 bps. Yield instrumen ini menyentuh titik terendah sejak 10 April.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2) (aji/aji)
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2VxDVO7
April 27, 2019 at 08:53PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
China Blokir Batu Bara Australia, Ekonom: RI Harus Waspada
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah China bakal membatasi impor batu bara asal Australia. Dala… Read More...
Investor Nyaman, Saham-saham Big Cap Diborong Asing
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten-emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) besar ramai-ramai di… Read More...
Mau Tahu Valuasi Rupiah Saat Ini? Ini Penjelasannya
Jakarta, CNBC Indonesia- Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, nilai valuasi rupiah saat ini dik… Read More...
Jaminan Sri Mulyani: Kartu Sembako Jokowi Tak Akan Jebol APBNJakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo berjanji akan mengeluarkan s… Read More...
Rute Kelapa Gading-Velodrome Rilis Maret, LRT Jakarta Siap?Jakarta, CNBC Indonesia - Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta dengan rute Kelapa Gad… Read More...
0 Response to "Investor Mencari Kenyamanan, Surat Utang RI Ditinggalkan"
Post a Comment