Search

Jarang Terjadi, Saham Apple Diberi Rekomendasi Jual

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple Inc. merupakan raksasa teknologi yang sahamnya tentu saja jadi incaran investor. Namun hal berbeda diutarakan analis HSBC Erwan Ramburg yang justru merekomendasikan "jual" saham Apple.

Penurunan rating saham Apple juga telah dilakukan HSBC sebelumnya, dari "beli" menjadi "netral" pada bulan Desember lalu.


Kali terakhir saham Apple mendapat rekomendasi jual pada Agustus tahun lalu, dan dikeluarkan oleh New Street Research.

Melansir Market Watch, oleh Ramburg Apple dikatakan "terlambat dalam permainan", pernyataan tersebut merujuk pada bisnis jasa yang baru dirilis produsen iPhone tersebut.

Pada akhir Maret lalu Apple meluncurkan layanan berlangganan news (Apple News +), televisi streaming (Apple Tv+), kartu kredit (Apple Card), dan arcade game online (Apple Arcade).

Ramburg memperkirakan layanan terbaru tersebut memang menarik perhatian konsumen, tetapi tidak akan berdampak signifikan. Ia juga mengatakan margin yang didapat akan lebih rendah dari layanan-layanan yang ada sebelumnya, dan memerlukan waktu cukup lama untuk menghasilkan pendapatan bagi Apple.

Analis HSBC ini juga melihat layanan dari Apple tersebut tidak akan mendapat banyak daya tarik di negara-negara emerging market, dan malah menambah tantangan yang harus dihadapi.


CEO Apple Tim Cook sebelumnya secara spesifik menyatakan banyaknya tantangan yang dihadapi di negara-negara emerging market hingga menghasilkan pendapatan yang lebih rendah dari proyeksi di kuartal-IV 2018 lalu.

Terakhir, layanan terbaru itu juga diprediksi tidak akan membantu meningkatkan penjualan produk-produk Apple yang merupakan sumber pendapatan utamanya. Menurut Ramburg penjualan produk Apple di kuartal berkontribusi sebesar 79% dari total laba kotor. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Glyxp7
April 12, 2019 at 01:47PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Jarang Terjadi, Saham Apple Diberi Rekomendasi Jual"

Post a Comment

Powered by Blogger.