Pada pukul 13:46 WIB rupiah menguat sekitar 0,4% terhadap dolar Australia ke kisaran Rp 10.072,7, setelah mengalami pelemahan 0,1% pada Senin (1/4/19) kemarin.
Penguatan rupiah tersebut terbilang memanfaatkan tekanan yang dialami dolar Australia pasca-pengumuman kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA). Bank Sentral Australia tersebut mempertahankan suku bunga acuan 1,50% dan memperkirakan penurunan tingkat pengangguran dan kenaikan inflasi namun secara bertahap.
RBA juga mengonfirmasi pelambatan ekonomi yang terjadi di kuartal-I tahun ini. Pada bulan Februari lalu, RBA membuka peluang pemangkasan akibat melambatnya perekonomian global dan Australia.
Mengutip Fiancial Times, data dari Bloomberg menunjukkan pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 75% RBA akan memangkas suku bunga acuannya di akhir tahun ini.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia terhadap rupiah (AUD/IDR) sejak pekan lalu.
Terhadap dolar Singapura, rupiah melemah tipis sekitar 0,01% ke level Rp 10.497,8 pada pukul 13:46 WIB.
Pada perdagangan Senin kemarin, rupiah berhasil mengakhiri menguat tipis 0,01% menjadi Rp 10.496,6. Pergerakan rupiah cenderung masih stabil terhadap dolar Singapura.
Sepanjang bulan Maret lalu rupiah melemah sekitar 1% terhadap dolar Singapura, tetapi jika dilihat sepanjang kuartal-I 2019 rupiah masih menguat sekitar 0,45%. Berikut tabel pergerakan dolar Singapura terhadap rupiah sejak pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
https://ift.tt/2V7mIYp
April 02, 2019 at 10:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Tekuk Dolar Australia, Stabil terhadap Dolar Singapura"
Post a Comment