
Dana Moneter Internasional yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi sentimen negatif bagi mata uang emerging market seperti rupiah.
Meski IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,2% dari sebelumnya 5,1%, namun tetap saja sentimen global yang lebih berpengaruh.
Di sisi lain, dolar Australia sedang mendapat sentimen positif dari rilis data sentimen konsumen bulan ini yang naik menjadi 1,9% dari bulan Maret yang turun 4,8%.
Pada pukul 15:36 WIB, rupiah melihat sekitar 0,54% ke level Rp 10.118 terhadap dolar Australia, setelah menguat 0,27% Selasa kemarin.
Jika dilihat sepanjang pekan ini, rupiah melemah 0,85%. Rupiah kini hanya memiliki tabungan penguatan sebesar 0,15% jika dilihat dari awal tahun ini (year-to-date).
Berikut tabel pergerakan dolar Australia terhadap rupiah (AUD/IDR) di bulan April.
Di saat yang sama rupiah melemah 0,23% terhadap dolar Singapura ke level Rp 10.461, membalikkan penguatan Selasa kemarin sebesar 0,15%.
Total sepanjang pekan ini rupiah melemah 0,4%, namun secara year-to-date rupiah masih menguat 0,80% terhadap dolar Singapura.
Berikut tabel pergerakan dolar Singapura terhadap rupiah (SGD/IDR) di bulan April.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/hps)
http://bit.ly/2D4tLtQ
April 10, 2019 at 11:36PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terbebani Proyeksi IMF, Rupiah Takluk Dari Dolar Australia"
Post a Comment