Jakarta, CNBC Indonesia- Hedonic Treadmill adalah kondisi ketika seorang yang pertama kali berkerja dan mendapat gaji selalu habis hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memenuhi gaya hidup. Ketika mengalami kenaikan gaji hingga dua kali lipat kondisi orang tersebut tetap seperti saat gaji sebelumnya. Seharusnya secara matematis harusnya bisa menyisihkan uang untuk ditabung atau diinvestasikan.
Lalu apa yang menyebabkan seseorang terjebak dengan kondisi keuangan seperti ini? Simak penjelasan lengkap Daniel Wiguna dalam program Investime CNBC Indonesia, Kamis 18/04/2019.
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2Vef2qp
April 21, 2019 at 04:02PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
RUU Permusikan Dituntut Lindungi Hak Musisi
Jakarta, CNBC Indonesia- Belum lama ini, para seniman bertandang ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). … Read More...
Cuan! Dividen Payout Ratio Bank Mandiri Diprediksi Sampai 45%
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bersiap untuk memberikan rasio pembayaran devi… Read More...
Rupiah Hari Ini: Lawan Dolar KO, di Asia dan Eropa Juga Loyo
Melemah sendirian bukan satu-satunya masalah rupiah. Satu lawan satu di hadapan mata uang Asia, rup… Read More...
Industri Dasar Terkoreksi, Saham INKP Hingga WTON TermurahJakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,2% hingga penutupan p… Read More...
DP 0%, Dua Mata Pisau bagi Industri Multifinance RIJakarta, CNBC Indonesia - Penghapusan uang muka atau down payment (DP) bagi pembiayaan kendaraan ber… Read More...
0 Response to "Waspada Jebakan Hedonic Treadmill"
Post a Comment