
Pada pukul 09:45 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) melemah 0,34% ke posisi US$ 1.290,8/troy ounce. Pelemahan terjadi setelah sebelumnya menguat 0,15% pada perdagangan akhir pekan lalu (12/4/2019).
Adapun harga emas di pasar spot juga terkoreksi 0,19% ke level US$ 1,287,6/troy ounce, setelah naik 0,18% pada akhir pekan lalu.
Dalam sepekan, harga emas di bursa COMEX dan spot telah melemah masing-masing sebesar 0,85% dan 0,74% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun keduanya masih tercatat menguat dengan rata-rata sebesar 0,56%.
Pada hari Jumat (12/4/2019), China mengumumkan nilai ekspor periode Maret 2019 yang ternyata berhasil meningkat 14,2% Yoy. Peningkatan tesebut merupakan yang paling pesat dalam 5 bulan terakhir.
Hal itu menjadi sinyal yang menandakan bahwa permintaan negara-negara mitra China terus mengalami peningkatan.
Beralih ke Amerika Serikat, pasar saham Wall Street juga memulai musim laporan keuangan dengan cemerlang.
Pada kuartal I-2019, JP Morgan Chase membukukan pendapatan US$ 29,85 miliar, naik 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pendapatan di US$ 28,44 miliar.
"Kinerja JP Morgan sangat penting karena bisnis mereka menyentuh berbagai aktivitas dalam perekonomian. Ini akan menjadi penentu bagi kinerja perusahaan lainnya," kata David Carter, Chief Investment Officer di Lenox Wealth Advisors yang berbasis di New York, mengutip Reuters.
Kala perekonomian global mulai kondusif, investor akan cenderung meninggalkan emas dan mulai agresif berinvestasi pada aset-aset berisiko seperti saham. Pasalnya ketimbang menjadi instrumen investasi, emas lebih banyak digunakan sebagai pelindung nilai.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)
http://bit.ly/2VLF6Xc
April 15, 2019 at 05:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekonomi Global Makin Kondusif, Kilau Emas Meredup"
Post a Comment