Search

Ini Alasan Peritel Online Buka Toko Offline, Apa Kurang Puas?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan perdagangan online (e-commerce/electronic commerce) atau populer dengan sebutan toko online telah merubah gaya hidup (lifestyle) masyarakat dengan cepat. Belakangan tren berbelanja online jadi kambing hitam penyebab tutupnya toko konvensional dan sepinya pusat-pusat perbelanjaan.

Pesatnya perkembangan e-commerce didasari oleh teknologi dan sistem operasional yang lebih efisien dari gerai konvensional karena tak perlu membuka gerai. Ditambah lagi tawaran diskon fantastis dan cashback yang dilakukan secara terus menerus yang terkadang tidak bergantung terhadap momen seperti ulang tahun atau hari perayaan.


Seiring dengan perkembangan pengalaman berbelanja konsumen (user experience) rupanya kehadiran e-commerce tak sepenuhnya menyelesaikan masalah meskipun dinilai efisien. Belakangang banyak e-commerce sudah mulai menjalankan strategi online to offline (O2O) untuk menjaring pelanggan yang masih menjadikan offline sebagai pilihan utama.


Biasanya e-commerce memulai strategi ini dalam bentuk pop-up store dan setelah berhasil barulah membuka toko tetap.

Jika berkaca dari negara lain, Amazon di AS (Amerika Serikat) dan Alibaba di China juga sudah menempatkan diri dengan membangun hal yang dinamakan "new retail." Di mana pengguna dapat membeli barang tanpa ada kasir di toko tersebut, jadi seluruh pengalaman didukung dengan keceradasan buatan (AI).

Melihat ke Indonesia, Bhinneka salah satu e-commerce yang memulai bisnisnya dari toko offline dan hingga hari ini perusahaan masih mempertahankan toko tersebut. Perusahaan e-commerce asal China, JD.ID juga menghadirkan toko offline yang didukung dengan kecerdasan buatan.

E-commerce BerryBenka mendirikan toko offline pop up store yang saat ini telah menjadi toko tetap. Bahkan yang terbaru, Tokopedia juga ikut meluncurkan official store.

Toko-toko offline Bhinneka terletak pada mall yang memiliki daya tarik produk elektronik. Perusahaan itu memiliki total 8 store yang tersebar di kawasan Jabodetabek, Surabaya dan Cibinong.

Ini Alasan Peritel Online Buka Toko Offline, Apa Kurang Puas?Foto: Aristya Rahadian Krisabella

JD.ID menghadirkan JD.ID X yang menawarkan sebuah konsep belanja futuristis kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi pemindai wajah, radio-frequency identification (RFID), dan metode pembayaran non-tunai. JD.ID X dibangun di kawasan perbelanjaan PIK Avenue, Jakarta yang berlokasi di lantai 3 dengan luas ruangan 270 meter persegi.

Project Manager JD.ID X Eyvette Tung mengatakan, "Di masa depan masyarakat akan sangat terbiasa melakukan aktivitas berbelanja harian secara non-tunai."

Ia melanjutkan, "Kami telah mengembangkan teknologi pemindai wajah yang sangat personal untuk meningkatkan kenyamanan dan membuat pelanggan merasa nyaman. Berbagai produk yang dibeli di JD.ID X terhubung langsung dengan akun JD.ID pelanggan yang membuat pembayaran non-tunai menjadi semakin mudah."

Berrybenka, dalam kurun waktu 2 tahun sejak 2017 telah memiliki lebih dari 20 Store yang tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Jabodetabek, Sumatera, Jawa Bali, Lombok dan Palembang.

Terbaru adalah Tokopedia yang menghadirkan Official Store di Lippo Mall Puri, Jakarta. VP Merchant Tokopedia Inna Chandika mengatakan "Kami melihat di Indonesia banyak shopping mall dan kami ingin menciptakan pengalaman belanja berbeda. Ini merupakan permintaan yang luar biasa, offline dan online adalah pengalaman belanja yang sangat complimentary," tambahnya.

"Tujuan kami untuk menjawab permintaan masyarakat Indonesia selama ini bahwa pengalaman belanja online mau yang lebih. Maka dari itu kami meluncurkan offline store sebagai pilihan pasti untuk para pembeli dapat membeli merek lokal atau international."

Melihat fenomena ini, membuktikan bahwa toko offline belum mati dan masih memiliki harapan besar. Hanya saja saat ini perlu ada nya peningkatan dan integrasi antara offline dan online.

(hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2CTjZus
April 03, 2019 at 05:07PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ini Alasan Peritel Online Buka Toko Offline, Apa Kurang Puas?"

Post a Comment

Powered by Blogger.