Surat itu dikirim ke Uni Eropa akhir pekan lalu, kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, ia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut soal isi surat tersebut, dilansir dari Reuters, Senin (8/4/2019).
Namun, usai memberikan sambutan dalam sebuah seminar di kawasan Jakarta, Luhut justru membeberkan isi surat yang disampaikan Indonesia untuk Uni Eropa terkait dengan larangan penggunaan CPO.
"Imbauan kepada mereka, untuk jangan melakukan itu karena diskriminatif. Itu kan diskriminatif," kata Luhut, Senin (8/4/2019).
Luhut menegaskan Indonesia tidak akan segan-segan melakukan aksi balasan apabila Uni Eropa memberlakukan larangan penggunaan CPO. Menurutnya, itu adalah hal yang wajar dilakukan bagi Indonesia.
"Kenapa enggak? Ini menyangkut 20 juta petani kita langsung. Menyangkut masalah survival kita. Jadi any option terbuka." kata Luhut.
![]() |
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu memahami aksi balasan yang dilakukan Indonesia akan terasa menyakitkan lantaran akan makin memperkeruh perseteruan dengan kedua negara, terutama dalam hal perdagangan.
"Memang painful, tapi itu harga diri suatu bangsa. Itu Presiden enggak mau," tegas Luhut.
Sebelumnya, ancaman juga datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang kecewa terhadap langkah UE yang mendiskriminasi produk kelapa sawit Indonesia. JK mengungkapkan langkah Eropa merupakan hal serius.
"Ini hal yang serius karena menyangkut setidak-tidaknya 15 juta rakyat yang bekerja langsung atau tidak langsung di bisnis ini," katanya di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
JK mengancam, bisa saja Indonesia menyetop pembelian produk Eropa termasuk pesawat pabrikan Airbus. JK mengingatkan, jika Eropa membuat aturan tersendiri, kenapa RI tidak bisa?
"Kalau kita tidak beli Airbus lagi, itu juga hak kita. Kalau Uni Eropa memiliki hak membuat aturan, kita juga punya hak bikin aturan," katanya.
Dia menambahkan, apa yang dilakukan UE menyangkut masyarakat Indonesia, bukan hanya korporasi. Dan hal itu bukan hanya soal isu lingkungan saja.
"Cuma dengan alasan lingkungan, bahwa ini tidak ramah lingkungan, ingin menyetop atau mengurangi setidak-tidaknya agar tidak memakai untuk biofuel. Akhirnya tentu masyarakat akan bermasalah," katanya.
"Pokoknya [kita akan] retaliasi, kita tidak mengatakan perang dagang, retaliasi saja. Artinya, kalau you larang 10, kita lawan 10 juga," tegasnya. (prm)
http://bit.ly/2WRGh7p
April 08, 2019 at 07:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Luhut Beberkan Isi Surat Protes Jokowi Soal Larangan CPO UE"
Post a Comment