Pada pukul 10:45 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.521,46/troy ons, menguat 0,42% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Jika ditotal dengan sejak pekan lalu, harga emas sudah melesat nyaris 3%, terbang tinggi layaknya kembang api di malam tahun baru.
Sejak akhir tahun 2018 hingga perdagangan hari ini, harga emas sudah melesat 18,6% di pasar spot. Pada awal September lalu, emas bahkan sempat menguat lebih dari 22% dan menyentuh level US$ 1.577/troy ons. Tahun 2019 akan menjadi tahun terbaik emas dalam satu dekade terakhir.
Penguatan emas masih berpotensi berlanjut mengingat perdagangan masih akan berlangsung hingga sesi Amerika Serikat (AS), yang artinya baru akan ditutup pada Rabu dini hari WIB besok.
Bursa saham AS (Wall Street) yang terkoreksi turun dari rekor tertinggi pada perdagangan Senin kemarin membantu emas melesat naik pada hari ini. Indeks S&P 500 melemah 0,58%, Dow Jones dan Nasdaq masing-masing merosot 0,64% dan 0,67%.
Namun jangan salah, pada pekan lalu ketika Wall Street mencetak rekor tertinggi, harga emas juga melesat naik.
Kala Wall Street melesat naik, emas yang merupakan aset aman (safe haven) dan tidak memberikan imbal hasil biasanya menjadi kurang menarik. Tetapi faktanya sepanjang pekan lalu logam mulia ini menguat lebih dari 2%.
Kabar bagus dari kesepakatan dagang fase I AS-China membuat minat terhadap risiko (risk appetite) pelaku pasar membuncah, yang membuat Wall Street mencetak rekor tertinggi pada pekan lalu, dan penguatan bursa saham di benua lainnya.
https://ift.tt/39pkPxK
December 31, 2019 at 06:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Emas Terbang Tinggi Bak Kembang Api Tahun Baru"
Post a Comment