Sentimen positif bagi bursa saham China dan Hong Kong itu datang dari aura damai dagang AS-China yang kian terasa.
Pascakedua negara menggelar negosiasi dagang di Beijing pada minggu lalu, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April.
Sejatinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.
"Langkah ini bertujuan untuk melanjutkan atmosfer positif dari perundingan kedua negara. Ini merupakan langkah konkret China untuk mendorong negosiasi perdagangan bilateral. Kami berharap AS bisa bekerja sama dengan China untuk mempercepat proses negosiasi dan mencapai tujuan menghapus ketegangan dagang," papar keterangan tertulis dari kantor Dewan Negara China, seperti dikutip dari Reuters.
Dari pihak AS, aura damai dagang kian terasa kala Ketua Komisi Keuangan Senat AS Chuck Grassley mengatakan kepada Reuters bahwa AS-China tengah bersiap untuk menyepakati perjanjian dagang pada akhir April.
Di sepanjang hari ini, besar kemungkinan indeks Shanghai bisa terus bertahan di zona hijau atau bahkan terus memperlebar penguatan.
Pasalnya, beberapa saat yang lalu di China, Manufacturing PMI periode Maret 2019 versi Caixin diumumkan di level 50,8, lebih tinggi dari konsensus yang sebesar 50,1, seperti dilansir dari Trading Economics.
Pada pukul 15:30 WIB, angka pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Februari 2019 akan dirilis di Hong Kong.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
https://ift.tt/2I4lIjW
April 01, 2019 at 04:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "China Tunda Kenaikan Bea Masuk AS, Indeks Shanghai Menguat"
Post a Comment