Pada periode tersebut terjadi inflasi sebesar 0,11%. Sementara inflasi inti secara year on year sebesar 3,03%
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi bulanan (month-on-month/MoM) sebesar 0,12%. Semenara laju inflasi YoY adalah 2,5%, dan inflasi inti YoY di 3,055%.
Ada hal yang menarik dalam pengumuman BPS tersebut. Biasanya pendorong inflasi bulanan yakni bahan makanan, namun kali ini berbeda.
"Bahan makanan terjadi deflasi 0,01%. Tidak berikan andil terhadap inflasi," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (1/4/2019).
Suhariyanto mengatakan, ada beberapa komoditas yang harganya turun di antaranya harga beras, daging ayam ras, ikan segar. "ini justru mendorong terjadinya deflasi di mana mencapai -0,03%," katanya.
Sementara, telur ayam ras juga turun serta beberapa sayuran seperti tomat dan wortel.
Lebih jauh di Maret 2019, dari 82 kota, 51 kota terjadi inflasi dan 31 kota terjadi deflasi.
Inflasi tertinggi di Ambon 0,86%. Di Ambon terjadi inflasi karena tarif angkutan udara. Inflasi terndah di Bekasi dan Tangerang 0,01%.
Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Tual -3,03%.
(dru)
https://ift.tt/2HRuvXp
April 01, 2019 at 06:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tumben, Harga Bahan Makanan Turun dan Terjadi Deflasi di Maret"
Post a Comment