Namun, ia juga berani bertaruh bahwa sepertinya kesepakatan dagang bisa terjadi pada akhir April.
Barshefsky mengakui bahwa Washington dan Beijing masih jauh dari kata sepakat untuk menyelesaikan konflik perdagangan mereka, tetapi "mereka harus menemukan cara untuk sepakat," katanya kepada Martin Soong dari CNBC, Sabtu (23/3/2019) di China Development Forum di Beijing.
Dua ekonomi terbesar di dunia itu telah terlibat dalam perselisihan dagang yang telah mengguncang pasar dunia dan merusak pertumbuhan global. Sejak tahun lalu, AS telah mengenakan bea masuk pada US$ 250 miliar barang-barang China, sementara China telah menerapkan tarifnya sendiri pada US$ 110 miliar produk Amerika.
"Tidak ada pertanyaan bahwa bagi AS, gagasan menghapus tarif sebelum China menerapkan kewajiban apa pun yang harus dilakukan, tampaknya berisiko," kata Barshefsky, yang merupakan negosiator perdagangan utama untuk AS sejak 1997 hingga 2001.
"Untuk China, untuk menjalankan kewajiban, namun masih menghadapi tarif, tampaknya tidak adil. Itu adalah dua contoh ekstrem, dua posisi ekstrem," tambahnya, mengutip CNBC International.
Saat ditanya apakah dia bisa memberikan perkiraan waktu tercapainya perjanjian dagang formal antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump, bahkan jika perjanjian itu pun hanya bersifat sementara, Barshefsky mengatakan dia optimis kesepakatan bisa terjadi dalam beberapa minggu ini, bukan dalam hitungan bulan.
"Saya tidak berpikir kita (akan mencapai kesepakatan dalam) beberapa bulan lagi. Saya pikir pertama-tama, tidak masalah kapan kesepakatan itu terjadi, asalkan lingkungan yang ada saat ini tetap stabil," katanya.
"Jika keadaan tetap stabil, maka ada atau tidak ada peningkatan, baik dalam retorika atau dalam aksi, saya berpikir tidak benar-benar penting kesepakatan perlu terjadi."
![]() |
Namun, dia tidak memungkiri bahwa perang bea impor pasti berdampak pada keuangan konsumen AS dan mengatakan hal itu sangat "disayangkan."
"Tapi bagaimana rasanya? Akan terjawab pada akhir April," katanya, merujuk pada waktu jika kesepakatan akhirnya tercapai.
Sumber dari konflik perdagangan antara AS-China adalah kesenjangan nilai perdagangan yang semakin lebar antara kedua negara.
Defisit perdagangan Amerika dengan China pada Desember tahun lalu adalah US$ 38,7 miliar, yang merupakan yang tertinggi di antara negara mana pun.
Pembicaraan dagang kedua negara hingga saat ini masih menghadapi kebuntuan pada beberapa topik, seperti China yang memaksa perusahaan-perusahaan Amerika untuk menyerahkan teknologi dengan imbalan akses pasar yang lebih luas. (prm)
https://ift.tt/2OmAWC5
March 25, 2019 at 01:03AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dari Tanda-tandanya, Damai Dagang AS-China Sudah Dekat"
Post a Comment