Search

Permintaan Bakal Terkoreksi, Mampukah Harga CPO Bangkit?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) kontrak Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melesat 3,21% ke posisi MYR 2.189/ton (US$ 537,37/ton) pada perdagangan akhir pekan lalu (1/3/2019) .

Penguatan harga CPO kembali setelah selama lima hari berturut-turut selalu ditutup di zona merah. Hal tersebut membuat harga CPO tercatat melemah 3,01% selama sepekan atau secara point-to-point. Namun, sejak awal tahun harganya masih bisa terangkat 3,21%.

Naiknya nilai ekspor minyak sawit Indonesia sebesar 4% MtM di bulan Januari mengindikasikan bahwa permintaan masih tetap tumbuh di tengah perlambatan ekonomi global.

Selain itu produksi sawit Malaysia bulan Februari yang diprediksi turun dibanding bulan sebelumnya juga masih berpotensi memberi dorongan pada pergerakan harga.


"Prediksi berkurangnya produksi [minyak sawit] memberi energi positif," ujar pialang yang berbasis di Kuala Lumpur, mengutip Reuters (1/3/2019).

Namun demikian, Reuters mengabarkan bahwa pelaku industri memprediksi permintaan minyak sawit tahun ini akan mengalami kontraksi untuk pertama kali dalam 2 dekade.

Hal ini terjadi akibat meningkatnya produksi minyak nabati domestik di India, importir minyak sawit terbesar di dunia. Tak hanya itu, melambatnya permintaan dari Eropa dan China juga ikut berpotensi membuat keseimbangan di minyak sawit menjadi timpang.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(taa/tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2Et2qSc
March 04, 2019 at 04:07PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Permintaan Bakal Terkoreksi, Mampukah Harga CPO Bangkit?"

Post a Comment

Powered by Blogger.