Jakarta, CNBC Indonesia- Persaingan bisnis di industri tekstil disebut Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat semakin tajam, begitu pula perubahan struktur pasar dari tradisional ke digital membuat pelaku usaha harus dapat berubah dan menyesuaikan diri agar mampu bertahan.
Namun demikian, potensi pasar ekspor tekstil masih sangat menjanjikan sehingga diperlukan ekosistem usaha yang dapat menunjang sektor tekstil Indonesia agar bisa bersaing dipasar global. Selengkapnya saksikan dialog Maria Katarina dan Head of Research CNBC Indonesia, Arif Gunawan dengan Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat dalam Closing Bell , CNBC Indonesia (Selasa, 10/12/2019)
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2EcAO3Y
December 14, 2019 at 02:45PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Komut-Dirut BWPT Mundur, Anak Indofood Gagal Tender Offer
Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat melenggang di zona hijau sepanjang hari, jelang penutupan perdagan… Read More...
Wiranto : Polisi akan Bubarkan Massa yang Demonstrasi di MK
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaska… Read More...
Pembukaan Pasar: Rupiah Stagnan di Rp 14.170/US$
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)&nbs… Read More...
BRI Siap Berkolaborasi dan Berkompetisi dengan Fintech
Jakarta, CNBC Indonesia - Dengan semakin maraknya fintech yang oleh sebagian kalangan dianggap seba… Read More...
Meski Dijegal Trump, Huawei Tetap Kembangkan 5GJakarta, CNBC Indonesia - Raksasa telekomunikasi China, Huawei, pada Rabu (26/6/2019) mengatakan bis… Read More...
0 Response to "Asosiasi: Ekosistem Usaha Belum Dukung Industri Tekstil"
Post a Comment